BAB
I
PENDAHULUAN
ALatar Belakang
Belajar menduduki peran
yang sangat penting baik dalam konteks kehidupan umat manusia maupun dalam konteks
kehidupan semua mahuk hidup lainnya di bumi ini, agar kehidupan mereka dapat
terus berlangsung. Binatang yang secara alami dibekali insting untuk
mempertahankan hidupnya, tenyata juga tidak lepas dan keharusan belajar. Demikian juga halnya dengan manusia,
agar mereka bisa terus mempertahankan hidupnya mereka dituntut untuk terus
belajar dan belajar .Terjadinya
perubahan zaman membuat berbagai perubahan cara-cara orang memahami arti dan
hakikat belajar. Oleh karena itu, semakin dalam kita mencoba menyelami seputar
masalah pembelajaran ini semakin banyak pula pertanyaan yang muncul untuk
mendapatkan jawaban yang sempurna.
Belajar merupakan proses dari perjalanan hidup dijalanin oleh semua manusia
dari yang semula tidak tau menjadi tau untuk mencapai berbagaimacam
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Menurut american heritage dicitonary
belajar didefenisikan to gain knowledge, comprehension, or mastery through
experience or study (untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman, atau penguasaan
melalui pengalaman atau studi). Sedangkan
menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan
bahwa “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Sebelumnya telah dikemukakan beberapa tokoh yang tergolong
teori kognitif, seperti tokoh teori Gestalt, Jean Peaget, Tolman, Albert
Bandura dan kali ini penulis ingin mengupas teori kognitif
bukunya Olson dan Hergenhahn, yaitu Donald A. Norman. Siapakah dia? Bagaimana
pemikirannya? Kelebihan dan kekurangan dari Norman ini? akan dibahas dalam
tulisan berikut.
B.
Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, makalah ini hanya membahas teori
belajar dari Donald A.
Norman.
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang dikemukakan di atas,
pokok pembahasan dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Siapakah Donald A. Norman?
2. Bagaimana pemikirannya?
3. Kelebihan dan
kekurangan dai teori Donald
A. Norman?
D.
Tujuan Pembuatan Makalah
Mengacu pada rumusan masalah di atas,
maka tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui Siapakah Donald A. Norman?
2.
Untuk mengetahui Bagaimana pemikirannya?
3.
Untuk mengetahui Kelebihan dan
kekurangan dai teori Donald
A. Norman?
E.
Manfaat Pembuatan Makalah
Adapun manfaat dari pembuatan makalah
ini, yaitu sebagai berikut.
1. Bagi pembaca, makalah ini dapat menambah wawasan serta
meningkatkan pemahaman tentang teori belajar dari nurman.
2.
2
|
3.
Makalah
ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi dalam bidang ilmu keolahragaan.
3
|
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Riwayat hidup donal A. Norman
Donal A. Norman lahir tahun 1935. Dai adalah profesor pisikologi pada
university of california, san diago. Donal A. Norman menerima gelar
keserjanaanya dari massacusetts institue of technology dalam bidang Electrikal
Engineering pada tahun 1957. Ditahun 1959 Donal A. Norman menerima gelar
masternya pada university of pennsylvania dalam bidang Electrikal
Engineering dan gelar dokternya
diperoleh dari institut yang sama dibidang pisikologi matematika pada tahun
1962.
Norman menjadi dosen dan peneliti di harvard university tahun 1963. Dalam
penelitianya Norman mempunyai
ketertarikan khusus pada proses belajar dan secara komperehensif mendalami hal
itu. Maka, teori belajar Norman biasa
juga disebut “ teori pengolahan informasi”. Penelitian Norman meliputi
penyusunan topik-topik dari memory, attensi, dan pembelajaran untuk berperan
secara sadar dan sub sadar mekanis dalam mengontrol behavior manusia.
Penekananya selalu pada bagaimana semua sistem body and cognitive
mempengaruhi dan tidak mempengaruhi pada isolated system,
B.
Pemikiran Donal A. Norman
Adapun teori atau pemikiran, pendapat Norman tentang belajar
yang bisa diungkap dalam buku An Introduction to Theories of Learning
ini adalah sebagai berikut:
- Hukum pembelajaran (Law of Learning)
4
|
a) Hukum hubungan sebab akibat (The
law of causal relationship)
Adalah untuk suatu organisme untuk menghubungkan belajar
antara suatu tindakan khusus dan suatu hasil, sesuatu yang harus menjadi suatu
hubungan sebab akibat yang jelas diantara keduanya. Ini yang disebut hukum
hubungan sebab akibat.
b) Hukum belajar sebab akibat (The
law of causal learning)
Dalam hukum belajar sebab akibat mempunyai dua bagian: pertama,
untuk hasil yang diinginkan, organisme yang mencoba untuk mengulangi
tindakan-tindakan tertentu yang memiliki suatu hubungan sebab akibat yang jelas
pada hasil yang diinginkan. Kedua, untuk hasil yang tidak diinginkan,
organisme yang mencoba untuk menghindari tindakan-tindakan itu yang mempunyai
suatu hubungan sebab akibat yang jelas untuk hasil yang tidak diinginkan.
c) Hukum umpan balik informasi (The
law of information feedback)
Dalam hukum umpan balik informasi
ini, hasil dari suatu penyajian peristiwa sebagai informasi tentang peristiwa
tersebut.
- Cara pembelajaran (Modes of Learning)
Dalam kajian tentang mode-mode
pembelajaran, Rumelhart and Norman (1981) memperlihatkan kedekatan hubungan
antara pendekatan proses informasinya (information processing approach)
dan pandangan Piaget tentang pengembangan pengetahuan (developmental
knowledge). Adapun mode of learning-nya sebagai berikut:
1. Accretion
(Pertumbuhan)
5
|
2. Structuring
(Penyusunan)
Ketika
keberadaan skemata tidak memperkenankan negosiasi dengan lingkungan secara
efektif. Norman, menunjukkan kepada belajar skemata sebagai struktur, namun
banyak kesulitan jenis belajar ini. Penggunaan contoh di atas, ketika orang
pertama kali belajar bagaimana mengendarai sesuatu, maka ia harus belajar suatu
skema mengendarai; tugas yang sulit ini dikerjakan, meskipun dapat diterapkan
pada hampir semua automobil dengan relatif menyenangkan.
3. Tuning
(penyelarasan)
Merupakan
penyesuaian suatu skema pada suatu jenis situasi hubungan yang luas. Tuning
mencoba memasukkan hal yang amatir pada bentuk yang ahli dan ini menunjukkan
keterlambatan jenis belajar. Dalam proses ini dituntut untuk selalu
menyelaraskan dengan yang lebih mampu, yang amatir harus selaras dengan yang
ahli. Hal ini tidak mudah dan akan membutuhkan waktu yang banyak untuk
menyelaraskannya.
4. Learning by analogy
(pembelajaran dengan analogi)
6
|
- Memory (Ingatan)
Menuut Ellis
dan Hunt (1993) Memory atau ingatan menunjuk pada proses penyimpanan atau
pemeliharaan informasi sepanjang waktu (maintaining information overtime).
Seseorang dapat menyimpan kode nomor telepon tertentu dalam ingatannya untuk
jangka waktu kurang dari satu detik, atau sepanjang hayatnya. Hampir semua
aktifitas manusia selalu melibatkan aspek ingatan. Oleh karena itu ingatan
menjadi sesuatu yang sangat penting dalam proses kognitif manusia. Sementara
itu, Menurut Norman bahwa terdapat tiga hal yang harus dikelola untuk mengingat
dengan sukses, yaitu akuisisi (acquisition), retensi (retention)
dan mengingat kembali (retrieval). Adapun memory menurut Olson dan
Hergenhahn terbagi menjadi tiga yaitu:
1. Sensory
memory (SM)
Sensory memory
atau sensory store adalah bermula ketika reseptor diaktifkan dan berakhir
selama satu detik, sebagaimana memory menyimpan banyak sekali informasi, tetapi
informasi yang tersedia hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat.
2. Short
term memory (STM)
7
|
3. Long term memory (LTM)
Long term memory disebut juga long
term store dan secondary memory. Adalah jika materi dalam short term memory
dilatih kembali cukup lama, hal itu menjadi bagian dri long term memory. Hal itu
dalam long term memory dimana skemata disimpan. Sebagaimana memory berakhir
dalam jangka waktu yang tak terbatas. Hal ini dapat dipahami bahwa proses
penyimpanan untuk tetap bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama bahkan
seumur hidup.
- Cognitive engineering
Merupakan
suatu bidang yang mengambil kenyataan dari ilmu pengetahuan kognitif dan
diaplikasikan pada teknologi modern. Dari sini menurut Norman setelah melakukan
berbagai studi kasus bahwa kesalahan tidak pada kesalahan manusia, akan tetapi
pada disain peralatan yang diopeasikan. Sehingga dia mengklaim bahwa kesalahan
tidak pada kesalahan operator, tetapi pada sistemnya. Ketertarikan Norman pada
Conitive engeenering ini menelorkan bukunya yang berjudul The Psychology of
Everyday Things (1988).
C.
kelebihan dan kekurangan teori Donal A. Norman
Donald A. Norman sebagaimana Olson dan Hergenhan memasukkan dalam kelompok teori
kognitif dan sebagai representasi dari Psikologi dengan pendekatan proses
informasi. Sebelumnya kajian-kajian kognitif dipandang sebagai sesuatu yang
misterius dan tidak mungkin akan dapat dikaji secara ilmiah. Namun dengan
keberadaan teori proses informasi ini memberikan kepercayaan bahwa tidak benar
kognitif sebagai sesuatu yang misterius.
8
|
a.
Kekurangan dan kelemahan
Karena mempertimbangkan faktor kognisi (mental, kesadaran) dan pengaruh
lingkungan yang kompleks (berbedan dengan teori behaviorisme yang hanya melihat
pembelajaran sebagai aktivitas yang makanistik antara stimulus dan respon),
maka penerapan teori kognitivisme dalam proses belajar dan pembelajaran terasa
lebih rumit njimet. Artinya, penerapan teori kognitivisme memerlukan waktu dan
ketelatenan yang berlebih. Bagi para pendidik yang tak cukup kesabaran, maka
praktik teori pembelajaran kognitivisme terasa membebani dan menyedot energi,
pikiran dan tenaga.
b.
Kelebihan dan kekuatan
Dibandingkan
dengan teori behaviorisme yang memandang peserta didik atau pembelajaran
sebagai objek semata yang bisan diprogram dan dicetak lewat mekanisme stimulus
dan respons, maka teori kognitivisme terasa lebih manusiawi karena memandang
peserta didik atau pembelajaran tak sekedar objek, melainkan
juga-terutama-sebagai subyek. Realisasi antara seorang guru dan murid tak hanya
searah dimana guru sangat dominan dan murid sebagai sosok inferior yang bisa
dibentuk sesuka hati, melainakn juga terjadi dua arah. Dalam teori belajar
kognitivisme, ruang dialog antara guru dan murid serta praktik belajar yang
aktif dan kritis mendapatkan tempat yang memadai.
9
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adanya
psikologi proses informasi tidak bisa dilepaskan dari pada teori-teori belajar
sebelumnya, baik itu asosianistik, kognitif maupun yang lain. Namun pada
kenyataannya dalam teori psikologi prosesn informasi ini secara jelas
menyatakan dengan jelas tentang aspek kognitif dari pada aspek
behavioristiknya. Terbukti dalam bukunya Olson dan Hergenhahn ini menunjukkan
proses informasi itu sendiri yang terdiri dari input, proses dan output. Dan
proses ini lebih menunjukkan pengolahan pada proses yang terjadi dalam memory.
Sehingga kemudian kekuatan memory ini dibagi menjadi dua yaitu memory jangka
pendek dan memory jangka panjang. Ini kemudian muncul bahwa dalam suatu memory
ada yang hanya mampu menampung informasi dalam jangka waktu tertentu.
Di samping itu,
teori yang dikemukakan oleh Norman ini bukan suatu barang baru, akan tetapi
telah muncul pada masa sebelum Norman mengemukakan pemikiran-pemikirannya,
walaupun hal itu dalam terminologi yang berbeda.
B.
Saran
Sehubungan dengan kesimpulan di atas, adapun saran yang dianjurkan yaitu
sebagai akademisi harus dapat mengaplikasikan teori-teori pembelajaran dengan
sebaik-baiknya. Melalui makalah ini, diharapkan pembaca dapat menambah wawasan tentang teori pembelajaran
yang dikemukakan oleh Donal A. Norman.
10
|
DAFTAR
PUSTAKA
Rahayub, Heri .
(2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi
Pembelajaran Motorik . Bandung :
Penerbit Nusa Media.
Hergenhahn, B.R & Olson H. Matthew. Thoeries
of learning (teori belajar). Jakarta : kencana prenada media group.
No comments:
Post a Comment