BIOMEKANIKA
DAN OLAHRAGA
(MAKALAH)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar
Ilmu Keolahragaan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Suharjana, M.Kes.
Oleh
JOENI AFRIZAL, S.Pd.
PROGRAM
STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT penulis
ucapkan, karena atas rahmat dan hidayah-Nya tugas makalah ini dapat
siselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat
yang harus dipenuhi sebagai tugas individu dalam mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu
Keolahragaan yang di ampu oleh Bapak Prof.Dr.Suharjana, M.Kes.
Dalam penyajiannya, makalah ini berisi
tentang biomekanika dan olahraga yang di dalamnya dijelaskan secara sistematis mulai
dari pengertian biomekanika olahraga, fungsi dan cangkupan beberapa sub-sub
pokok bahasan ilmu biomekanika yang terdiri dari titik berat, kesetimbangan,
gerak, gaya, tahanan, momentum dan impuls, impact, serta hubungan terkait
antara biomekanika dan olahraga.
Selain disusun sebagai tugas dalam mata
kuliah Dasar-Dasar Ilmu Keolahragaan, penulis berharap makalah ini memiliki manfaat
yang berarti bagi pembaca khususnya pecinta olahraga yang dijadikan sebagai
bahan referensi dalam hal memperbaiki kualitas gerak guna mencapai prestasi
yang optimal dalam bidang olahraga yang ditekuni.
Demikian makalah ini dibuat, semoga
dapat bermanfaat dan apabila terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam
penulisan serta penyajian makalah ini penulis mohon maaf dan kepada Allah
penulis memohon ampun. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
Yogyakarta, Oktober 2013
Joeni Afrizal, S.Pd
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Olahraga adalah salah satu bentuk
dari upaya peningkatan kualitas manusia yang diarahkan pada pembentukan watak
dan kepribadian, disiplin dan sportifitas yang tinggi, serta peningkatan
prestasi optimal yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan. Untuk mencapai
peningkatan prestasi yang optimal tersebut, maka setiap manusia haruslah
memahami terlebih dahulu bagaimana konsep gerak yang baik dan benar, yaitu
bagaimana agar gerak yang dilakukan bernilai efektif dan efisien.
Mengenai pemahaman konsep gerak
yang baik dan benar saat ini terlihat masih sering diabaikan baik oleh guru,
atlet ataupun pelatih. Artinya, mereka masih melaksanakan suatu aktivitas gerak
tanpa memperhatikan nilai efektifitas serta efisiensi gerakan yang dilakukan. Padahal
apabila mereka menyadari akan pentingnya pemahaman konsep gerak yang menjadi
modal utama dalam pelaksanaan aktivitas olahraga, maka banyak sekali manfaat
yang dapat di peroleh. Manfaat nyata yang dapat diperoleh dalam memahami konsep
belajar gerak dalam keolahragaan adalah pencapaian prestasi yang optimal dengan
memperkecil peluang terjadinya cidera pada pelaksanaan olahraga tersebut.
Konsep gerak dalam olahraga dapat
dipelajari melalui pemahaman sebuah disiplin ilmu dalam ilmu olahraga, yaitu
biomekanika olahraga. Biomekanika olahraga merupakan salah satu disiplin ilmu keolahragaan
yang menerapkan prinsip-prinsip gerak terhadap struktur tubuh manusia pada saat
melakukan aktivitas olahraga. Oleh karena itu, perlunya memahami
pengetahuan tentang biomekanika dalam memahami teknik cabang olahraga dan seluruh
gerak manusia (Human Movement) sudah
tidak diragukan lagi karena melalui pemahaman ilmu biomekanika olahraga, maka
aktivitas gerak yang dilakukan oleh setiap atlet ataupun peserta didik akan menjadi
lebih efektif dan efisien, sehingga setiap gerakan yang dilakukan bersifat
anatomis, terkoordinasi atau terkontrol serta sesuai dengan mekanisme kerja
tubuh yang baik dan akhirnya akan menghasilkan suatu aktivitas gerak yang
maksimal dan disertai dengan pencapaian prestasi yang optimal pula.
Berdasarkan latar
belakang tersebut, penulis merasa bahwa ilmu biomekanika memiliki kaitan yang
erat dengan ilmu keolahragaan karena dapat menghasilkan kontribusi yang positif
dalam pencapaian kinerja dan prestasi olahraga yang optimal. Oleh karena itu,
dalam makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai konsep utama dalam ilmu
bomekanika yang dijelaskan secara garis besar dari pengertian, fungsi hingga
konsep utama yang harus dipelajarai dalam ilmu biomekanika olahraga.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagai berikut :
1. Apakah
yang dimaksud dengan biomekanika dan olahraga?
2. Apakah
fungsi biomekanika dalam olahraga?
3. Apa
saja sub disiplin ilmu yang dapat dipelajari dalam biomekanika olahraga dan
bagaimana implementasinya pada cabang olahraga?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang
penulis paparkan, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui
maksud atau pengertian biomekanika dan olahraga.
2. Mengetahui
fungsi biomekanika dalam olahraga.
3. Mengetahui
sub disiplin ilmu yang dapat dipelajari dalam biomekanika olahraga beserta
implementasinya pada cabang olahraga.
D.
Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan
makalah ini adalah dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi bagi
setiap pembaca dalam memajukan dunia olahraga untuk mencapai prestasi yang
optimal melalui proses pembelajaran dan pemahaman konsep gerak yang baik dan
benar sesuai dengan disiplin ilmu biomekanika olahraga.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
Biomekanika dan Olahraga
Biomekanika
merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi
dan fisiologi. Mekanika terapan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari
penerapan dari prinsip-prinsip mekanika. Sedangkan mekanika adalah salah satu
cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan
bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya.
Menurut Hickman dalam Ronald (2003: 34) mekanika adalah studi tentang bagaimana
sesuatu bergerak dan apa yang menyebabkannya bergerak.
Biomekanika merupakan salah satu
disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar
prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Disiplin ilmu biomekanika tidak
berdiri dengan sendirinya, melainkan ditunjang oleh disiplin ilmu yang lainnya,
seperti anatomi, fisologi, dan fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip dari
ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar suatu disiplin ilmu yang disebut
biomekanika. Selain itu, pada dasarnya penekanan utama dalam biomekanika
adalah seluruh konsep mekanik, tetapi tubuh manusia adalah
sistem yang jauh lebih kompleks
daripada kebanyakan objek yang
ditemui dalam konsep
mekanika.
Oleh karena itu, biomekanika
menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup.
Menurut Hidayat (1999: 5) biomekanika
adalah ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum-hukum mekanika terhadap struktur
makhluk hidup, terutama system lokomotor dari tubuh, yang dimaksud dengan
lokomotor itu sendiri adalah kegiatan dimana seluruh tubuh bergerak karena
tenaganya sendiri dan umumnya dibantu oleh gaya beratnya. Sedangkan Hay dalam
Claude Bouchard (1985: 65) memberi pengertian tentang biomekanika yang sejalan,
yaitu biomechanics is the science
concerned with the internal and external forces acting on a human body and the
efffects produced by the forces. Artinya, biomekanika adalah suatu
pengetahuan yang berhubungan dengan kekuatan internal maupun eksternal yang bekerja
pada tubuh manusia dan merupakan suatu akibat yang ditimbulkan oleh suatu
kekuatan yang berasal dari hasil kerja tubuh manusia tersebut.
Pada ilmu keolahragaan, biomekanika
sudah sangat dikenal sebagai suatu disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari
gerakan dari aktivitas olahraga yang dilakukan. Dengan demikian, dalam ilmu
keolahragaan ilmu yang mempelajari tentang mekanisme gerak tubuh manusia
disebut biomekanika olahraga. Menurut Depdiknas (2000: 22) biomekanika olahraga
adalah hal yang berurusan dengan pengaruh daya hukum alam terhadap tubuh
manusia selama aktivitas fisik berlangsung. Objek formal dari ilmu biomekanika
olahraga adalah mempelajari atau menganalisis gerak manusia melalui aktivitas
fisik dalam rangka pembentukan dan pendidikan dengan tujuan menghasilkan suatu
perkembangan gerak yang diaplikasikan pada teori kepelatihan dalam professional
keolahragaan yang terdiri dari Olahraga Kesehatan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,
Kepelatihan Olahraga Kompetitif, Olahraga Rekreasi, Manajemen Olahraga dan
Olahraga Rehabilitasi (Taksonomi Ilmu Keolahragaan dalam Depdiknas, 2000:21).
Berdasarkan pendapat tersebut,
dapat disimpulkan bahwa biomekanika olahraga adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan manusia yang merupakan hasil dari
aktivitas olahraga atas dasar prinsip gerak yang digunakan untuk menganalisis
gerakan tersebut.
B.
Fungsi
Biomekanika dalam Olahraga
Seseorang yang sudah menyandang
predikat atlet, guru dan pelatih olahraga dengan sendirinya harus melakukan
pendekatan ilmiah terhadap gerakan tubuh manusia. Pendekatan ilmiah tersebut
dapat dilakukan dengan cara memahami ilmu biomekanika olahraga, karena
penggunaan ilmu ini menjadi penting saat gerakan atlet dianalisis. Aplikasi
ilmu biomekanika dalam olahraga inilah yang menjabarkan bagaimana gerakan
manusia bisa sangat efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan prestasi.
Analisis gerak yang didapatkan kemudian dijadikan pegangan pelatih untuk
memberikan instruksi yang benar kepada atletnya.
Menurut Benoit Roy
dalam Claude Bouchard dkk (1985: 65) tujuan utama biomekanika adalah untuk memberikan pemahaman tentang hakikat dan
fungsi gerakan manusia,
baik dalam kegiatan olahraga, tari atau bentuk gerakan yang
diadaptasi.
Sedangkan dalam http://badrun08arhun.blogspot.com/2013/07/biomekanika-olahraga.html
dijelaskan mengenai tujuan mempelajari biomekanika dalam penerapan
ilmu olahraga adalah 1) mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam
bentuk gerak manusia; 2) memahami suatu bentuk/ model gerak dasar dalam
olahraga sehingga mampu mengembangkannya dengan baik; 3) mampu memahami
perkembangan gerak dasar; 4) mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan
karakteristik fisik seseorang dalam berolahraga, dengan baik dan benar.
Berdasarkan
tujuan dari yang dijabarkan dari beberapa pendapat tersebut dengan demikian
seorang guru, atlet ataupun pelatih olahraga akan mempunyai suatu kompetensi
untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan gerak atau teknik yang benar dalam suatu
aktivitas olahraga, apa yang salah pada gerakan yang dilakukan, mengapa gerakan
tersebut salah, serta yang terpenting adalah dapat menentukan apa yang harus
dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan gerak pada
aktivitas olahraga tersebut.
Dari
kemampuan menganalisis tujuan biomekanika olahraga, maka dapat disimpulkan
bahwa fungsi dari memahami ilmu biomekanika dalam olahraga, yaitu guna
menghasilkan suatu bentuk gerakan dalam aktivitas olahraga yang memiliki nilai
efisiensi dan efektifitas yang baik, sehingga setiap gerakan dari aktivitas
olahraga yang dilakukan baik oleh peserta didik ataupun atlet bersifat anatomis
dan terkoordinasi serta aman dari terjadinya peluang cidera yang pada akhirnya mampu
menghasilkan suatu prestasi olahraga yang optimal, sehingga kepuasan gerak
seseorang dalam melakukan suatu aktivitas olahraga akan tercapai.
C.
Sub
Disiplin Ilmu Dalam Konsep Utama Biomekanika
1.
Titik
Berat
Setiap anggota tubuh memiliki massa
atau berat dan memiliki titik tangkap dari massa yang bekerja. Massa dari
anggota tubuh tersebut akan menimbulkan gaya-berat atau gaya-tahanan yang
mempunyai titip pusat massa. Titik pusat massa tersebutlah yang disebut dengan
titik berat.
Menurut Hidayat (1999: 9) titik
berat adalah titik dimana gaya berat benda atau anggota tubuh itu bekerja atau
dapat diartikan juga sebagai titik yang mewakili dari benda/ tubuh.
Letak titik berat badan manusia
letaknya selalu berubah-ubah, karena anggota tubuh manusia dapat bergerak ke
berbagai arah sehingga sikap yang dihasilkan mempengaruhi letak titik berat
badannya. Pada posisi sikap anatomis (sikap normal), letak titik berat badan
manusia terletak di posisi 2,5 cm di bawah promontarium atau tulang kemudi
(antara ruas pinggang dan tulang kemudi).
Tujuan mempelajari letak titik
berat pada biomekanika olahraga adalah untuk menciptakan sikap dan gerakan
tubuh yang benar, memperbaiki sikap dan gerakan yang salah sehingga
meningkatkan efisiensi dan keterampilan dalam melakukan aktivitas olahraga.
Contoh penerapan dalam perubahan
titik berat badan manusia pada cabang olahraga dapat dicontohkan pada olahraga
atletik nomor lompat jauh, yaitu pada saat sikap awal titik berat badan seorang
pelompat masih berada di tulang kemudi, saat memasuki tahap melayang di udara
hingga sikap akhir seorang pelompat harus mengubah letak titik berat badannya
menjadi di depan bagian luar tubuh supaya dapat mengambil posisi yang baik dan
benar saat mendarat.
2.
Kesetimbangan
dan Stabilitas
Keseimbangan dan stabilitas
merupakan dua istilah kata yang hampir sama, namun memiliki makna yang berbeda.
Menurut Ronald (2003: 18) Keseimbangan
berkaitan dengan koordinasi dan kontrol, sedangkan stabilitas berkaitan dengan
besar tahanan yang diciptakan oleh seseorang untuk melawan gaya yang mempengaruhi
keseimbangnnya. Semakin stabil sikap seseorang, maka semakin besar tahanan yang
harus diciptakan untuk mengatasi gaya yang mempengaruhi keseimbangannya. Hal
tersebut dapat dicontohkan pada cabang olahraga judo dan gulat. Dalam cabang
olahraga tersebut, semakin stabil sikap siap seorang atlet dalam bertanding
maka akan semakin besar juga gaya dari seorang lawan, sehingga atlet tersebut
harus menciptakan suatu tahan yang lebih besar lagi supaya posisi tubuh tetap stabil
atau setimbang.
Kesetimbangan dan stabilitas
digunakan dalam pelaksanaan asas mekanika. Menurut Hidayat (1999: 16) kesetimbangan
tubuh dapat dibagi menjadi 3 jenis, yakni : kesetimbangan stabil, kesetimbangan
labil, kesetimbangan netral/ normal. Kesetimbangan stabil terjadi bilamana suatu
benda atau seseorang mengalami kontak dengan dasar/permukaan pijakan luas, pusat
gravitasi terletak redah dan garis pusat gravitasi terletak di dalam benda, munculnya
gaya pemulih yang menyebabkan kembali ke posisi semula, tenaga potensial
bertambah. Kesetimbangan labil terjadi bilamana pusat gravitasinya suatu benda
atau seseorang akan turun apabila diberi gaya sehingga posisi benda akan
mengalami perubahan dan tenaga potensial berkurang, garis pusat gravitasinya
jatuh diluar garis penyokong, dan dasar penyokong terlalu kecil. Kesetimbangan
normal terjadi bilamana pusat gravitasi suatu benda atau seseorang tidak
berubah apabila diberi gaya dan tenaga potensial bertambah.
3.
Gerak
(Movement)
Gerak adalah suatu proses
terjadinya perubahan baik dalam hal bentuk, sikap ataupun tempat. Gerak
merupakan sesuatu hal yang penting dalam kehidupan manusia, akan tetapi dalam
bergerak seseorang perlu mendasarkan kinerja mekanis agar gerak yang dilakukan
hemat energi sehingga tidak cepat lelah namun hasil yang dicapai lebih optimal.
Oleh karena itu, menurut Komari (2010: 17) untuk melakukan suatu gerakan,
seseorang perlu mengetahui prinsip dasar yang dijadikan suatu pedoman dalam
melakukan gerakan, yaitu 1) prestasi tinggi dengan usaha yang sedikit atau
kecil atau pekerjaan itu efisien apabila menggunakan otot yang besar dan kuat
apabila mengangkat beban yang berat, koordinasi melibatkan otot sedikit saja,
merentangkan otot semaksimal mungkin agar mendapatkan kekuatan yang maksimal,
melakukan warming-up agar kekuatan
otot meningkat; 2) kekuatan ditujukan ke titik berat searah gerak yang
dikehendaki; 3) bila mengangkat, manhan atau membawa benda sebaiknya benda tersebut didekatkan dengan
titik berat badan agar usaha yang dikerahkan lebih kecil; 4) jika membidik
sasaran arahnya tidak horizontal, karena gaya gravitasi selalu menarik benda
tegak lurus ke bawah.
Berdasarkan penjabaran prinsip
dasar yang dijadikan pedoman dalam bergerak tersebut dapat diketahui bahwa
semua bentuk gerakan terjadi karena dipengaruhi oleh sejumlah gaya, gaya yang
dimaksud adalah kontraksi otot. Menurut Hidayat (1999: 43) unsur yang
menyebabkan terjadinya gerakan ada tiga, yaitu tulang sebagai alat penggerak,
otot sebagai sumber penggerak dan persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan. Contoh bentuk gerak (movement)
yang terjadi pada manusia, yaitu berlari (perubahan tempat), membusungkan dada
(perubahan volume), menekuk siku dan jongkok (perubahan sikap).
Dalam ilmu biomekanika olahraga,
jika dilihat dari segi ruang dan waktu, maka gerak akan membentuk lintasan yang
beraneka macam, yaitu gerak lurus (linier), gerak putar (rotasi), gerak translasi
dan gerak lengkung (curvilinier) (Hidayat. 1999: 57).
Komari (2010: 18) memberikan
definisi gerak linier adalah gerak dalam garis lurus dari titik pertama hingga
ke titik akhir, misalnya gerak kaki dari start sampai finish. Gerak rotasi
adalah gerak berputar melalui sumbu geraknya, misalnya gerakan ayunan pitcher pada olahraga softball. Gerak
translasi adalah gerak suatu benda atau seseorang menurut kedudukannya dari
setiap titik benda satu terhadap yang lain selama bergerak secara sejajar,
misalnya gerakan glide pada awalan tolak peluru. Gerak lengkung adalah bentuk
gerakan menyudut yang menempuh lintasan yang melengkung, gerak ini disebut juga
gerak peluru atau gerak proyektil, misalnya, gerakan melempar bola dengan cara
melambung.
4.
Gaya
(Force)
Menurut Ronald (2003: 24) gaya
adalah suatu dorongan atau tarikan yang dapat mengubah keadaan gerak suatu
benda atau seseorang. Sedangkan menurut Hidayat (1999: 60) gaya adalah sesuatu
yang menyebabkan terjadinya perubahan keadaan (dari diam ke gerak, dari gerak
ke diam, atau perubahan panas, atau perubahan kecepatan). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa gaya adalah sesuatu yang memberikan suatu pengaruh atau sebab
sehingga mengubah keadaan suatu benda.
Dalam aktivitas olahraga gaya
berasal dari dua sumber, yaitu gaya internal (internal force) dan gaya eksternal (external force). Internal
force diciptakan dari dalam tubuh seseorang akibat hasil kontraksi antara
otot-otot yang melakukan aktivitas tarik menarik melalui tendon kemudian tendon
memberi isyarat kontraksi kepada tulang yang menghasilkan suatu gerakan atau
tahanan, sedangkan external force
adalah suatu gaya yang tercipta karena adanya pengaruh dari faktor gravitasi, gaya
reaksi dari tanah, gesekan, tahanan udara dalam berbagai aktivitas pada cabang
olahraga yang menghasilkan suatu gaya dorongan atau tarikan.
Sedangkan bentuk gaya yang dikenal
dalam olahraga adalah gaya postulat (propulsive
force) dan gaya tahanan (resistance
force). Gaya postulat yang disebut juga gaya dinamis adalah gaya yang
menyebabkan gerakan positif atau gerak laju, misalnya gaya dorong dari tungkai
wakyu berlari (menolakkkan kaki pada tanah). Gaya tahanan adalah gaya yang
menyebabkan gerakkan negatif atau hambatan gerak, misalnya gaya tahan dari
tungkai waktu mendaratkan kaki ke tanah.
5.
Tahanan
(Resistance)
Adanya tahanan (resistance) merupakan akibat dari adanya
gerak yang diperlambat yang disebabkan oleh percepatan negatif, misalnya pada
bola yang menggelinding di atas rumput, makin lama bola tersebut akan bergerak
semakin lambat dan akhirnya berhentim hal tersebut diakibatkan karena adanya
tahanan berupa gesekan antara dua permukaan yang menghambat laju geraknya bola
tersebut sehingga kecepatan bola tersebut diperlambat.
Menurut Hidayat (1999:135) tahanan
(resistance) adalah semua sebab yang
dapat mengubah atau mempengaruhi suatu keadaa/ posisi/ gerak suatu benda. Dalam
ilmu biomekanika ada beberapa klasifikasi jenis tahanan, yaitu tahanan udara (air resistance), tahanan air, turbulensi
dan gesekan.
a. Tahanan
udara
Besarnya tahanan udara tergantung
dari besarnya penampang atau permukaan, besarnya kecepatan dari benda atau
besarnya arus udara, besarnya tekanan udara dan bentuk benda dan sifat
permukaan dari benda (licin atau kasar) Contohnya pada sebuah cakram yang
dilempar akan mendapatkan tahanan udara, jika tahanan udara yang bekerja makin
besar, maka makin lambat gerak lajunya cakram tersebut.
b. Tahanan
air
Contohnya perenang yang berenang di
dalam air, antara badan dengan air terjadi tahanan karena adanya gesekan yang
terjadi antara tubuh perenang dengan air tersebut. Hal tersebut disebabkan oleh
posisi badan di dalam air akan menentukan besarnya penampang badan, gerakan
tungkai yang melebar-masuk keluarnya telapak tangan dan gerakan recovery akan menimbulkan tahanan air
serta gelombang air yang besar akan memperlambat gerakan perenang, eddies yaitu riak air yang disebabkan
oleh terpencarnya arus air, gesekan kulit dan baju renang serta kecepatan gerak
perenang.
c. Turbulensi
Turbulensi adalah arus udara yang
terpencar yang menjadi golakan arus.
d. Gesekan
Gesekan merupakan satu gaya yang
merupakan tahanan, yaitu terjadi apabila dua benda saling kontak pada permukaan
yang sama oleh adanya gaya yang bekerja dari benda yang satu terhadap benda
yang lain atau sebaliknya. Contohnya, pada cabang olahraga gulat terjadi body contact berupa dorongan antar
pegulat yang merupakan pola serangan atau pola pertahanan.
6.
Momentum
dan Impuls
Momentum adalah besarnya gaya
dorong dari suatu benda dengan suatu kecepatan yang disebut kekuatan gerak.
Penyebab timbulnya momentum adalah
kekuatan dan lamanya kekuatan itu sendiri terjadi sehingga menghasilkan
momentum, kekuatan dan jumlah gerak.
Sedangkan impuls adalah pengerahan gaya/
kekuatan. Impuls merupakan suatu hubungan sebab akibat dari momentum, semakin
besar impuls mengakibatkan momentum yang dihasilkan juga besar. Implementasi hubungan
sebab akibat antara impuls dengan momentum, yaitu pada cabang olahraga panahan,
semakin besar tarikan busur panah yang dilakukan maka akan semakin besar
momentum yang dihasilkan untuk anak panah sehingga anak panah tersebut dapat
telepas dari busur dengan cepat dan menghasilkan jarak yang jauh.
7.
Impact
Impact adalah benturan yang terjadi
akibat momentum benda yang satu membentur benda yang lain, tidak lain merupakan
adanya gaya atau gaya dorong yang harus kita lawan. Impact dapat terjadi pada
benda yang bergerak pada satu garis lurus maupun dua garis lurus,
macam-macamnya antara lain : a.) antara dua benda yang bergerak searah, yaitu
benda yang bergerak lebih cepat menabrak yang lebih lambat; b.) benda yang
bergerak menabrak benda lain yang diam, setelah berbenturan, yang diam
bergerak; c.) antara dua benda yang bergerak berlawanan arah, yaitu yang satu
bergerak dengan kecepatan positif sedangkan yang satunya bergerak dengan kecepatan
negatif; d.) benda yang bergerak menabrak dinding/ tembok/ stick secara tegak
lurus dan setelah membentur benda tersebut terpental kembali; e.) impact
terjadi pada dua garis yang saling membuat sudut (tidak pada satu garis lurus).
Contoh terjadinya impact dalam aktivitas
olahraga, yaitu pada saat lari jarak jauh, kaki yang menapak tanah merupakan
impact, selain itu pada cabang olahraga softball pada saat kita menangkap bola
yang datang dengan cepat, pergelangan tangan digerakan secara fleksi dorsal.
BAB
III
SIMPULAN
DAN SARAN
A.
Simpulan
Berdasarkan penjelasan yang penulis
paparkan pada bab II mengenai definisi fungsi serta disiplin ilmu yang terdapat
dalam ilmu biomekanika olahraga, penulis menyimpulkan bahwa ilmu biomekanika
memiliki keterkaitan yang sangat signifikan dengan ilmu keolahragaan, karena
segala sesuatu yang dilakukan dalam aktivitas olahraga secara ilmiah mengacu
pada ilmu biomekanika yang di dalamnya membahas tentang prinsip gerak tubuh
manusia berdasarkan prinsip mekanika yang tak terlepas juga dari ilmu anatomi
dan fisiologi olahraga. Selain itu, pelaksanaan gerak atau keterampilan yang
berlandaskan ilmu biomekanika akan menghasilkan suatu gerakan yang efisien dan
efektif serta terkoordinasi dengan baik sehingga dapat mengurangi peluang untuk
terjadinya cidera olahraga yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu
pencapaian prestasi olahraga yang optimal.
B.
Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka
penulis memberikan saran agar semua pecinta olahraga baik itu adalah seorang
guru pendidikan jasmani, peserta didik, atlet, pelatih bahkan masyarakat umum
ada baiknya jika lebih memahami ilmu biomekanika dengan baik dan benar supaya
segala suatu aktivitas olahraga yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik
dan benar sehingga sesuai dengan prinsip mekanika gerak tubuh manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Bouchard,
Claude dkk. Physical Activity Science.
Champaign, Illinois : Human
Kinetics Book.
Departemen
Pendidikan Nasional. 2000. Ilmu
Keolahragaan dan Rencana
Pengembangannya.
Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Hidayat,
Imam. 1999. Biomekanika. Bandung.
Komari,
Amat. 2010. Biomekanika Olahraga.
Yogyakarta : FIK UNY.
Ronald,
Hamidie. 2003. Biomekanika Olahraga. Jakarta