Sponsor

Saturday, 5 October 2013

PENDAKIAN GUNUNG KERINCI

Salam Rimba!

Ini adalah catatan perjalan yang saya bikin sebagai bahan bacaan, referensi bagi yang berminat naik ke puncak kerinci, dan selebihnya kenang-kenang ajalah mana tau saya lupa nanti.. hehehe..
Gunung kerinci adalah gunung yang memiliki ketinggian 3805mDpl (begitulah kata sumbernya). Gunung ini di identifikasi sebagai gunung tertinggi di pulau sumatra sekaligus gunung berapi tertinggi di Indonesia. Gunung kerinci ini terletak diantara provinsi Jambi dan Padang dan masih merupakan habitat asli hewan liar seperti Macan. Oke lah mungkin itu sekilas gambaran umum tentang gunung kerinci ini.
21 Agustus 2012
Perjalanan dimulai dari rumah saya di Desa Tanjung Pauh Kec. Keliling danau dengan sepeda motor kira - kira waktu jarak tempuh 45 menit. dan perlu anda ketahui saya adalah putra KERINCI.
Peserta pendakian berjumlah 13 orang campuran dari berbagai daerah. Diantaranya 8 orang dari Puncak Aling Aling.
Pukul 16.00 kami tiba di simpang macan kersik tuo. Tampak banyak rombongan dari Jakarta juga sudah siap untuk perpetualang.
Pukul 19.00 akhirnya kami menginjak tanah kaki gunung Kerinci. Kamipun segera bersiap mendirikan tenda untuk bermalam di kaki gunung kerinci sambil mengumpulkan tenaga untuk perjalanan menggapai puncak kerinci.
Setelah kami beristirahat makan, mandi, dan shalat kami langsung beristirahat tidur.
22 Agustus 2012
Pagi jam 05:00 di kaki gunung kerinci kami telah bersiap - siap angkat carrier menuju puncak. tak lama berjalan kiranya sampai pada gerbang pertama "pintu rimba" pukul 05:30.
216144_3456480704797_838200272_n
Track menuju pos I terbilang cukup landai dan datar, hanya dibeberapa tempat kita akan menemui pohon besar yang tumbang. Kami disambut semilir angin dan bau khas hutan serta tanah yang yang cukup basah dan licin. Cuaca pada saat itu terbilang bagus meskipun puncak kerinci tertutupi oleh kabut. Sekitar 30-45 menit kami berjalan akhirnya pada pukul 06:45 kami tiba di pos I. Ketika kami tiba disini, kami menjumpai banyak pendaki yang juga akan naik. Pos I merupakan sebuah tempat yang terdapat bangunan beratap dan cukup luas. Pendaki bisa beristirahat sebentar sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Setelah seluruh anggota kami berkumpul, kami pun segera melanjutkan perjalanan menuju pos II. Jarak dari Pos I ke Pos II tidak berbeda jauh seperti sebelumnya, berkisar antara 30-45 menit dan paling lama 1 jam. Jalur menuju pos II juga masih terbilang landai dan mudah. Akhirnya pada pukul 07.10 kami tiba di pos II. Pada pos II (pos Batu Lumut) ini tidak terdapat bangunan seperti Pos I, ini hanyalah lahan yang cukup datar dan dibelah kiri terdapat sumber air berupa sungai. Namun air hanya ada jika musim hujan. Karena kami datang pada saat Kemarau, maka air yang kami temui sangat sulit dan tidak banyak, bahkan air yang kami dapat cukup kotor karena lumpur. Setelah beristirahat sejenak, kami segera melanjutkan perjalanan menuju pos III. Jalur menuju pos III juga dapat ditempuh dalam waktu 45 menit – 1 jam perjalanan. Jalur menuju pos III ini sudah mulai menanjak, tetapi masih mudah untuk dilewati. Pendaki harus mulai berhati-hati karena jalanan semakin licin. Disepanjang jalan kami bercanda-canda dan tak terasa pukul 08.00 kami tiba di Pos III.
Pada pos III ini terdapat sebuah bangunan beratap seperti pada pos I. Tim segera menurunkan carriernya dan beristirahat, namun saya memilih untuk lanjut karena kami ingin perjalanan yang santai. (maksudnya biar ga ngantri dan macet), jadi saya start menuju shelter 1 lebih dulu. Selama perjalan saya dan fahmi mengobrol ringan. Jalur menuju shelter 1 sudah semakin nanjak tetapi masih banyak ditemui tempat-tempat landai (bonus) ada beberapa pohon besar yang bisa di jadikan acuan. Kalau tidak salah, saya melewati 8 buah pohon besar, barulah saya sampai di shelter 1. Selama perjalanan saya bertemu beberapa pendaki, kemudian saya disusul oleh rekan rekan lainnya, katanya mau mencari air di shelter 1. Setelah saya mempersilahkan rekan saya tadi untuk berjalan duluan, akhirnya hanya ada saya sendirian d belakang. Jalur menuju shelter 1 dapat ditempuh kurang lebih 1-1,5 jam. Paling lama 2 jam lebih. Diperjalanan saya menemukan sebuah pohon besar yang batangnya bolong dan membentuk sebuah Goa dengan tinggi lobang kurang lebih 1,7m, cukup menakutkan bagi saya apalagi jika tau ceritanya. Saya lebih memilih melanjutkan perjalanan menuju shelter 1. rekan- rekan saya mencoba menyemangati saya dengan cara menipu. “tuh jok udah pohon besar itu ada shelter 1.. ayoo” (padahal gak ada dan masih jauh) hahahahah.. kontan saya semangat lagi karena mendengar shelter 1 sudah dekat, ternyata saya ditipu.. begitulah terus saya ditipu sampai akhirnya saya benar-benar sampai di shelter 1. Hahahah (niatnya sih baik).

Pukul 09.30 saya tiba di shelter 1 dan langsung menurunkan carrier, tampak rekan saya yang datang ( midun harlan sungeri ) salah satu rekan saya yg stamina cukup ok, dan bilang “wah, di sini gak ada air, airnya kering”. Sebenarnya saya mulai sedikit cemas karena persediaan air yang kami bawa dirasa masih kurang. Sambil menunggu teman-teman yang lain, saya beristirahat dan mulai mengeluarkan mukena untuk shalat. Shelter 1 adalah sebuah tempat yang terdapat tiang bangunan dari besi namun sudah runtuh, kemudian ada pohon besar dan tempatnya cukup luas dan datar. Disini bisa dijadikan tempat camp,tetapi akan lebih baik jika bisa camp di shelter 2 atau 3. Setengah jam saya menunggu di shelter 1, akhirnya teman-teman saya datang. Mereka langsung beristirahat dan mengeluarkan peralatan memasak. Rencananya kami akan makan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke shelter berikunya. A giring dan dibantu beberapa rekan lain mulai memasak mie untuk dimakan bersama-sama. Ada juga yang hilir mudik mencari buah-buahan semacam arbei berwarna orange dan rasanya asam. Ada juga yang shalat, dan hanya tidur-tiduran. Pokonya, shelter 1 saat itu tampak penuh, apalagi ditambah semakin banyaknya pendaki yang juga istirahat disana. Setelah makanan siap, kami segera menyantap mie dan nasi tersebut. Semabari menunggu rekan -rekan yang lain istirahat setelah makan, saya, jep adek radike ( teman sejak kecil ), bang David, dan Ari memilih untuk mencuri start terlebih dahulu karena saya menginginkan perjalanan yang santai. rekan - rekan bilang jika perjalanan ke shelter 2 akan semakin sulit karena kemiringan akan mencapai 45 derajat dan jalanan licin, serta kami akan menemui banyak jalur air. Mendengar itu saya semakin bersemangat untuk melangkah dan menyelesaikan perjalanan ini… yaaa memang benar sekali, kini jalur sangat berbeda dengan jalur sebelumnya, jika sebelumnya antar pos bisa dicapai dalam kurun waktu kurang dari 1 jam, perjalanan menuju shelter 2 cukup berat dan memakan waktu 2-4 jam. Pukul 12.30 saya mulai melangkahkan kaki bersama beberapa teman saya, sisanya masih ingin beristirahat. Jalur menuju shelter 2 terbilang siaga I (istilah menurut saya) artinya kencangkan carrier dan kuatkan tangan dan kaki kemudian tersenyum. Hahahahha. Lumayan lah, manjat-manjat sedikit di akar-akar pohon dan kepeleset sedikit karena licin. Diperjalanan ternyata saya sempat tersusul beberapa teman-teman saya, berat carriercukup menghambat saya dalam melangkah. Yaaa, 15 menit berjalan kemudian berhenti.. lirik kanan kiri… ngobrol2… begitulah terus. Tapi saya sangat menikmati perjalanan ini.


547261_3456487784974_637294050_n




BERSAMBUNG SAMPAI DISINI DULU..

No comments:

Post a Comment