Salam Rimba!
Ini
adalah catatan perjalan yang saya bikin sebagai bahan bacaan, referensi bagi
yang berminat naik ke puncak kerinci, dan selebihnya kenang-kenang ajalah mana
tau saya lupa nanti.. hehehe..
Gunung
kerinci adalah gunung yang memiliki ketinggian 3805mDpl (begitulah kata
sumbernya). Gunung ini di identifikasi sebagai gunung tertinggi di pulau
sumatra sekaligus gunung berapi tertinggi di Indonesia. Gunung kerinci ini
terletak diantara provinsi Jambi dan Padang dan masih merupakan habitat asli
hewan liar seperti Macan. Oke lah mungkin itu sekilas gambaran umum tentang
gunung kerinci ini.
21
Agustus 2012
Perjalanan
dimulai dari rumah saya di Desa Tanjung Pauh Kec. Keliling danau dengan sepeda
motor kira - kira waktu jarak tempuh 45 menit. dan perlu anda ketahui saya
adalah putra KERINCI.
Peserta
pendakian berjumlah 13 orang campuran dari berbagai daerah. Diantaranya 8 orang
dari Puncak Aling Aling.
Pukul
16.00 kami tiba di simpang macan kersik tuo. Tampak banyak rombongan dari
Jakarta juga sudah siap untuk perpetualang.
Pukul
19.00 akhirnya kami menginjak tanah kaki gunung Kerinci. Kamipun segera bersiap
mendirikan tenda untuk bermalam di kaki gunung kerinci sambil mengumpulkan
tenaga untuk perjalanan menggapai puncak kerinci.
Setelah
kami beristirahat makan, mandi, dan shalat kami langsung beristirahat tidur.
22
Agustus 2012
Pagi
jam 05:00 di kaki gunung kerinci kami telah bersiap - siap angkat carrier
menuju puncak. tak lama berjalan kiranya sampai pada gerbang pertama
"pintu rimba" pukul 05:30.
Track menuju pos I
terbilang cukup landai dan datar, hanya dibeberapa tempat kita akan menemui
pohon besar yang tumbang. Kami disambut semilir angin dan bau khas hutan serta
tanah yang yang cukup basah dan licin. Cuaca pada saat itu terbilang bagus
meskipun puncak kerinci tertutupi oleh kabut. Sekitar 30-45 menit kami berjalan
akhirnya pada pukul 06:45 kami tiba di pos I. Ketika kami tiba disini, kami
menjumpai banyak pendaki yang juga akan naik. Pos I merupakan sebuah tempat
yang terdapat bangunan beratap dan cukup luas. Pendaki bisa beristirahat
sebentar sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Setelah seluruh anggota kami
berkumpul, kami pun segera melanjutkan perjalanan menuju pos II. Jarak dari Pos
I ke Pos II tidak berbeda jauh seperti sebelumnya, berkisar antara 30-45 menit
dan paling lama 1 jam. Jalur menuju pos II juga masih terbilang landai dan
mudah. Akhirnya pada pukul 07.10 kami tiba di pos II. Pada pos II (pos
Batu Lumut) ini tidak terdapat bangunan seperti Pos I, ini hanyalah lahan
yang cukup datar dan dibelah kiri terdapat sumber air berupa sungai. Namun air
hanya ada jika musim hujan. Karena kami datang pada saat Kemarau, maka air yang
kami temui sangat sulit dan tidak banyak, bahkan air yang kami dapat cukup
kotor karena lumpur. Setelah beristirahat sejenak, kami segera melanjutkan
perjalanan menuju pos III. Jalur menuju pos III juga dapat ditempuh dalam
waktu 45 menit – 1 jam perjalanan. Jalur menuju pos III ini sudah mulai
menanjak, tetapi masih mudah untuk dilewati. Pendaki harus mulai berhati-hati
karena jalanan semakin licin. Disepanjang jalan kami bercanda-canda dan tak
terasa pukul 08.00 kami tiba di Pos III.
Pada pos III ini terdapat sebuah
bangunan beratap seperti pada pos I. Tim segera menurunkan carriernya
dan beristirahat, namun saya memilih untuk lanjut karena kami ingin perjalanan
yang santai. (maksudnya biar ga ngantri dan macet), jadi saya start menuju shelter 1
lebih dulu. Selama perjalan saya dan fahmi mengobrol ringan. Jalur menuju shelter 1
sudah semakin nanjak tetapi masih banyak ditemui tempat-tempat landai (bonus)
ada beberapa pohon besar yang bisa di jadikan acuan. Kalau tidak salah, saya
melewati 8 buah pohon besar, barulah saya sampai di shelter 1.
Selama perjalanan saya bertemu beberapa pendaki, kemudian saya disusul oleh
rekan rekan lainnya, katanya mau mencari air di shelter 1.
Setelah saya mempersilahkan rekan saya tadi untuk berjalan duluan, akhirnya
hanya ada saya sendirian d belakang. Jalur menuju shelter 1 dapat ditempuh
kurang lebih 1-1,5 jam. Paling lama 2 jam lebih. Diperjalanan saya menemukan
sebuah pohon besar yang batangnya bolong dan membentuk sebuah Goa dengan tinggi
lobang kurang lebih 1,7m, cukup menakutkan bagi saya apalagi jika tau
ceritanya. Saya lebih memilih melanjutkan perjalanan menuju shelter 1.
rekan- rekan saya mencoba menyemangati saya dengan cara menipu. “tuh jok udah
pohon besar itu ada shelter 1.. ayoo” (padahal gak ada dan
masih jauh) hahahahah.. kontan saya semangat lagi karena mendengar shelter 1
sudah dekat, ternyata saya ditipu.. begitulah terus saya ditipu sampai akhirnya
saya benar-benar sampai di shelter 1. Hahahah (niatnya sih
baik).
Pukul 09.30 saya
tiba di shelter 1 dan langsung
menurunkan carrier, tampak rekan saya yang datang ( midun harlan
sungeri ) salah satu rekan saya yg stamina cukup ok, dan bilang “wah, di sini
gak ada air, airnya kering”. Sebenarnya saya mulai sedikit cemas karena
persediaan air yang kami bawa dirasa masih kurang. Sambil menunggu teman-teman
yang lain, saya beristirahat dan mulai mengeluarkan mukena untuk shalat. Shelter 1
adalah sebuah tempat yang terdapat tiang bangunan dari besi namun sudah runtuh,
kemudian ada pohon besar dan tempatnya cukup luas dan datar. Disini bisa
dijadikan tempat camp,tetapi akan lebih baik jika bisa camp di shelter 2
atau 3. Setengah jam saya menunggu di shelter 1, akhirnya
teman-teman saya datang. Mereka langsung beristirahat dan mengeluarkan
peralatan memasak. Rencananya kami akan makan terlebih dahulu sebelum
melanjutkan ke shelter berikunya. A giring dan dibantu
beberapa rekan lain mulai memasak mie untuk dimakan bersama-sama. Ada juga yang
hilir mudik mencari buah-buahan semacam arbei berwarna orange dan
rasanya asam. Ada juga yang shalat, dan hanya tidur-tiduran. Pokonya, shelter 1
saat itu tampak penuh, apalagi ditambah semakin banyaknya pendaki yang juga
istirahat disana. Setelah makanan siap, kami segera menyantap mie dan nasi
tersebut. Semabari menunggu rekan -rekan yang lain istirahat setelah makan,
saya, jep adek radike ( teman sejak kecil ), bang David, dan Ari memilih untuk
mencuri start terlebih dahulu karena saya menginginkan
perjalanan yang santai. rekan - rekan bilang jika perjalanan ke shelter 2
akan semakin sulit karena kemiringan akan mencapai 45 derajat dan jalanan
licin, serta kami akan menemui banyak jalur air. Mendengar itu saya semakin
bersemangat untuk melangkah dan menyelesaikan perjalanan ini… yaaa memang benar
sekali, kini jalur sangat berbeda dengan jalur sebelumnya, jika sebelumnya
antar pos bisa dicapai dalam kurun waktu kurang dari 1 jam, perjalanan
menuju shelter 2 cukup berat dan memakan waktu 2-4 jam. Pukul
12.30 saya mulai melangkahkan kaki bersama beberapa teman saya, sisanya masih
ingin beristirahat. Jalur menuju shelter 2 terbilang siaga I
(istilah menurut saya) artinya kencangkan carrier dan kuatkan
tangan dan kaki kemudian tersenyum. Hahahahha. Lumayan lah, manjat-manjat
sedikit di akar-akar pohon dan kepeleset sedikit karena licin. Diperjalanan
ternyata saya sempat tersusul beberapa teman-teman saya, berat carriercukup
menghambat saya dalam melangkah. Yaaa, 15 menit berjalan kemudian berhenti..
lirik kanan kiri… ngobrol2… begitulah terus. Tapi saya sangat menikmati
perjalanan ini.
BERSAMBUNG SAMPAI DISINI DULU..
No comments:
Post a Comment