Jogja
dikenal sebagai kota pelajar. Banyaknya sekolah dan kampus membuat
kota Jogja jadi sasaran para perantau yang ingin menuntut ilmu. Bahkan
setelah sukses menyandang gelar sarjana, banyak pula yang akhirnya
memilih untuk bekerja dan menetap di Jogja.
Meski merasa nyaman di
Jogja, bukan berarti kalian yang anak perantauan tak sekalipun rindu
kampung halaman. Keinginan untuk pulang pastilah sesekali muncul di
tengah rutinitas harian yang kamu jalani. Nah, jika kerinduan pada
rumah sudah tak tertahan lagi, sekadar makan penganan khas kampung
halaman bisa jadi obat tersendiri. Buat kamu yang berasal dari
Banyumas, Papua, Maluku, Aceh, Makassar, Lombok atau Bali, ini lho
lokasi kuliner yang bisa kamu kunjungi!
1. Buat kalian para ngapak-ers yang kangen makan Sroto, mampir saja ke warung Mendoan & Sroto Khas Purwokerto di Jalan Magelang
Kabar
gembira buat para ngapak-ers! Ketika pekerjaan dan tugas kuliah sedang
banyak-banyaknya, tidak jarang kamu harus menahan hasratmu untuk
pulang kampung. rasa kangen pada keluarga hingga makanan khas daerah
pun harus dipendam dalam-dalam. Namun, jangan khawatir atau berkecil
hati. Jika sanak keluarga bisa kamu hubungi lewat telepon, makanan khas
daerahmu pun bisa kamu temui di Jogja.
Sebuah
warung tenda bertuliskan “Mendoan & Sroto Khas Purwokerto”
yang terletak di Jalan Magelang km 4 boleh jadi pilihan kalian para
ngapak-ers. Tidak jauh beda dengan aslinya, soto khas Banyumas di sini
tersedia dalam varian ayam dan sapi. Sroto yang disajikan di tempat ini
pun menggunakan ketupat, tauge, bihun, potongan daun bawang, kerupuk
warna-warni, dan sambal kacang. Tidak ketinggalan, ada tempo mendoan
yang akan mendadak digoreng saat dipesan. Nah, pasangan yang pas bukan?
2. Rindumu pada tanah Papua akan lunas terbayar setelah menyantap papeda dengan ikan kuah kuning di warung Rasa Sayange
Tak sekedar pulang kampung, Warung Rasa Sayange yang letaknya agak mblusuk
ini juga akan memuaskan kamu yang punya cita-cita traveling ke Papua.
Sekalipun belum bisa mewujudkan niatmu berkunjung ke sana lantaran
biaya traveling yang mahal, sekadar mencicipi penganan khasnya pun tak
ada salahnya ‘kan?
Warung
Rasa Sayange terletak di Jalan jetis, Pasiraman. Tempat ini
menyediakan aneka masakan Papua seperti papeda, ikan kuah kuning, tumis
bunga pepaya, dan aneka ikan bakar. Bagi yang pertama kali kemari,
kuliner di sini memang akan disajikan dalam satu paket; karbohidrat
lauk, dan sayur. Untuk karbohidrat, kamu bisa memilih salah satu dari
nasi, ubi, atau papeda. Sedangkan sayurnya menggunakan tumis kangkung,
bunga pepaya atau jantung pisang. Semuanya akan tersaji dengan sambal
colo-colo dan lauk pilihanmu.
3. Tak sempat pulang ke Makasaar bukan berarti derita. Coba deh nikmati semangkuk coto dan es pisang ijo di La Capilla
Mendadak
rindu sama kuliner Makassar yang gurih dan manis? Aduh, enaknya ke
mana, ya? Cobalah singgahi Warung La Capilla di Jalan Krasak No 5
Kotabaru. Rasa-rasa gurih dan manis yang kamu idamkan bisa diredam
dengan Cotos dan Es Pisang Ijo kh Makassar.
Warung
sederhana yang terletak di depan Asrama Mahasiswa Sulawesi Selatan ini
memang tak pernah sepi pembeli. Banyak mahasiswa yang datang ke sana
karena menu-menunya yang tergolong murah. Selain Coto Makassar dan Es
Pisang Ijo, ada pula menu-menu lainnya seperti pisang barongko dan
jajanan pelengkap yang tersaji di meja.
4. Anak rantau asal Lombok nggak perlu bingung mau makan dimana. Meluncur saja ke Ayam Taliwang Pak Maris, segera!
Warung
Ayam Taliwang Pak Maris kini punya dua lokasi. Yang pertama lokasinya
di samping timur Rumah Sakit Bethesda, sedangkan lokasi kedua ada di
depan PLN Jalan Kaliurang. Meski buka cabang, keduanya sama-sama enak
dan mempertahankan rasa khas Lombok yang kentara.
Menu
yang tersedia di Warung Ayam Taliwang Pak Maris ini beragam. Mulai
dari ayam bakar atau goreng, plecing kangkung, beberuk terong, pelalah,
hingga tahu dan tempe. Semua menu dibumbui dengan racikan yang senada
sambal. Dijamin deh sensasi makan di tempat ini akan mengobati rasa
rindumu pada tanah kelahiran.
5. Ketika ongkos pulang ke Aceh terlampau mahal, redam rasa kangenmu dengan menyantap mie dan nasi goreng khas Aceh di Warung Makan Chie Rasa
Siapa
sangka ada yang menyajikan kuliner Aceh dalam bentuk warung tenda? Nah
untuk yang baru tahu, letaknya ada di sebelah barat Asrama
Retnaningsih. Namanya, Warung Makan Chie Rasa. Warung yang satu ini
punya spesialisasi mie dan nasi goreng Aceh. Soal rasa? Deretan
pelanggan yang mengantre saban malam adalah bukti kelezatan warung ini.
Untuk
mie, ada varian mie goreng, mie tumis, dan mie rebus. Harganya mulai
Rp 11.000,00, dan tentunya cukup ekonomis jika dibandingkan dengan
ongkos pulang dari Jogja ke Aceh. Mie rebus di warung ini memang jadi
andalan. Kuahnya yang pedas dengan campuran santan kental sudah pasti
membuatmu ketagihan!
6. Berburu Masakan Padang di Jogja
Menu masakan padang via wisata.kompasiana.com |
Sebagai orang Sumatra tentunya tidak asing dengan makanan, makanan Padang. Untungnya di Jogja mencari makanan Padang bukan hal yang sulit. Rumah Makan Padang
menjamur mungkin malah nyaris menyaingi jumlah penjual makanan asli
Jogja. Cita rasa makananya yang khas menjadikannya sebuah peluang
bisnis yang menjanjikan. Sudah budaya orang padang suka merantau dan
berdagang jadi gak heran jika banyak berdiri Rumah Makan Padang
dimana-mana.
Eh
iya,Sensei di tempat les bahasa Jepang pernah ngomong , temanya bilang
di padang gak ada Rumah Makan Padang” Kok bisa begitu?”. Hehehe, di
daerah Padang yah gak adalah orang bilang rumah makan Padang, nama
rumah makan Padang di pakai kalau udah berada di luar daerah Padang
menandakan daerah asalnya (Ciri Khas githu,,). Sebagai tambahan kalau di
daerah padang nasi yang kita beli dari rumah makan namanya bukan Nasi Padang tapi “Nasi bungkuih/remes” karena banyak campuran sayur,gulai,dan lauk di nasinya pokoknya campur2lah (gak bisa mendeskripsikanya secara detail).
Tapi,,tidak
semua rumah makan padang di jogja masakanya ‘Pas’ rasanya. Maksutnya
‘Pas’ sama rasanya dengan masakan yang ada didaerah Padang. Terkadang
penjualnya asal masak atau masakanya di kombinasikan dengan masakan
Jawa “jadi pedas manis,hehe”. Kalu orang Padang asli bisa menilai mana
makan yang rasanya benar-benar masakan padang,wkwkwkw. Karena gak semua
makanan yang di jual dirumah makan Padang sesuai keinginan, aku
sendiri sering berpindah-pindah membeli nasi Padang dari satu rumah
makan ke rumah makan yang lain kalau rasanya tidak cocok tau ada rumah
makan lain yang masakanya lebih enak. Aku tergolong pelanggan yang
setia tapi sampai kita temukan rumah makan padang yang rasanya paling
mirip dengan masakan aslinya.
Selain Nasi Padang makanan padang lain yang menjadi menu makan andalan kita disini Lontong sayur, Sate, dan Sop Padang.
Makanan ini lumayan susah dicari. Lontong sayur asli padang ntu
lontong dengan gulai nangka. Ada lontong sayur dari daerah lain yang
mirip dengan lontong sayur tapi rasa yang membedakanya. Sate padang
memang terkenal,menguggah selera makan,,euy. Tapi di Jogja yang sering
ketemu sate padang yang daging sapi. Secara aku yang gak terlalu suka
daging sapi jadi gak suka sate padang dari daging sapi. Setahu ku yang
sering di jual di Padang sate Ayam jadi dari dulu terbiasa makan sate
ayam.
Di Jogja juga ada sop Padang. Yang membedain sop asli Padang dengan
sop-sop yang lain, Sop asli padang banyak rempah-rempah dan
bumbu-bumbunya sehingga rasanya menjadi khas. Waktu awal-awal di Jogja
aku gak pernah makan Lontong sayur, Sate, Sop Padang dan belum
tau tempatnya. Kira-kira satu tahun yang lalu ketemu tempat yang
menewarkan makanan-makanan itu rupanya gak jauh dari tempat tinggal
ku,Mantappp daah. Penjual lontong sayur bukanya setiap pagi , kalau
lagi weekend atau libur kuliah yang jadi sarapan paforit ku lontong
sayur ini. Harganya gak terlalu mahal Rp. 4500,-/porsi udah ditambah
telur rebus. Sementara warung Sop dan Sate Padang bukanya dari sore
sampai malam hari, kalau lagi kangen makan sate or sop padang nunggu
sore hari aja langsung ke situ dech, 7. Pengen masakan Bali tapi nggak bisa masak sendiri? Ada Warung Makan Khas Bali “Putra” yang bisa kamu sambangi!
Kalau kamu pikir di sekitar Keraton Jogja hanya menjual gudeg saja, mungkin kamu belum pernah menyantap sajian khas Bali di Warung Makan Khas Bali Putra. Untuk yang gak sabar mencoba sate lilit, langsung cus saja ke Jalan Namburan Kidul No 10 Yogyakarta. Tepatnya di timur Alun-Alun Kidul. Di sana, kamu pun akan menemui seporsi nasi jinggo khas kampung halamanmu dengan citarasa yang luar biasa.Nasi Jinggo berisi oseng kacang, serundeng, sambal ayam atau pelalah, dan bakmi. Ibarat makan soto harus dengan gorengan, nasi jinggo pun lebih mantap jika disantap dengan sate lilit. Sate lilit yang terbuat dari daging ayam dan campuran parutan kelapa punya citarasa yang sedikit pedas gurih. Harga makanan di sini berkisar dari Rp 2.000,00 rupiah untuk sate lilit, hingga Rp 120.000,00 untuk ayam betutu utuh.
Berkuliner di lokasi-lokasi di atas memang tidak hanya memuaskan perutmu. Rasa rindu pada kampung halaman pun dapat segera terobati. Nah, kamu punya informasi lain tentang kuliner kampung halamanmu di Jogja? Jangan ragu berbagi di kolom komentar, ya!