Sponsor

Wednesday, 8 April 2015

Saat Anak Rantau Rindu Kampung Halaman, 7 Lokasi Kuliner di Jogja Ini Selalu Jadi Andalan


Jogja dikenal sebagai kota pelajar. Banyaknya sekolah dan kampus membuat kota Jogja jadi sasaran para perantau yang ingin menuntut ilmu. Bahkan setelah sukses menyandang gelar sarjana, banyak pula yang akhirnya memilih untuk bekerja dan menetap di Jogja.
Meski merasa nyaman di Jogja, bukan berarti kalian yang anak perantauan tak sekalipun rindu kampung halaman. Keinginan untuk pulang pastilah sesekali muncul di tengah rutinitas harian yang kamu jalani. Nah, jika kerinduan pada rumah sudah tak tertahan lagi, sekadar makan penganan khas kampung halaman bisa jadi obat tersendiri. Buat kamu yang berasal dari Banyumas, Papua, Maluku, Aceh, Makassar, Lombok atau Bali, ini lho lokasi kuliner yang bisa kamu kunjungi!

1. Buat kalian para ngapak-ers yang kangen makan Sroto, mampir saja ke warung Mendoan & Sroto Khas Purwokerto di Jalan Magelang

Surganya ngapakers kalo kangen kampung halaman.
Surganya ngapakers kalo kangen kampung halaman. via 4.bp.blogspot.com
Kabar gembira buat para ngapak-ers! Ketika pekerjaan dan tugas kuliah sedang banyak-banyaknya, tidak jarang kamu harus menahan hasratmu untuk pulang kampung. rasa kangen pada  keluarga hingga makanan khas daerah pun harus dipendam dalam-dalam. Namun, jangan khawatir atau berkecil hati. Jika sanak keluarga bisa kamu hubungi lewat telepon, makanan khas daerahmu pun bisa kamu temui di Jogja.
Sebuah warung tenda bertuliskan “Mendoan & Sroto Khas Purwokerto” yang terletak di Jalan Magelang km 4 boleh jadi pilihan kalian para ngapak-ers. Tidak jauh beda dengan aslinya, soto khas Banyumas di sini tersedia dalam varian ayam dan sapi. Sroto yang disajikan di tempat ini pun menggunakan ketupat, tauge, bihun, potongan daun bawang, kerupuk warna-warni, dan sambal kacang. Tidak ketinggalan, ada tempo mendoan yang akan mendadak digoreng saat dipesan. Nah, pasangan yang pas bukan?

2. Rindumu pada tanah Papua akan lunas terbayar setelah menyantap papeda dengan ikan kuah kuning di warung Rasa Sayange

Porsi super kenyang di Rasa Sayange.
Porsi super kenyang di Rasa Sayange. via 4.bp.blogspot.com
Tak sekedar pulang kampung, Warung Rasa Sayange yang letaknya agak mblusuk ini juga akan memuaskan kamu yang punya cita-cita traveling ke Papua. Sekalipun belum bisa mewujudkan niatmu berkunjung ke sana lantaran biaya traveling yang mahal, sekadar mencicipi penganan khasnya pun tak ada salahnya ‘kan?
Warung Rasa Sayange terletak di Jalan jetis, Pasiraman. Tempat ini menyediakan aneka masakan Papua seperti papeda, ikan kuah kuning, tumis bunga pepaya, dan aneka ikan bakar. Bagi yang pertama kali kemari, kuliner di sini memang akan disajikan dalam satu paket; karbohidrat lauk, dan sayur. Untuk karbohidrat, kamu bisa memilih salah satu dari nasi, ubi, atau papeda. Sedangkan sayurnya menggunakan tumis kangkung, bunga pepaya atau jantung pisang. Semuanya akan tersaji dengan sambal colo-colo dan lauk pilihanmu.

3. Tak sempat pulang ke Makasaar bukan berarti derita. Coba deh nikmati semangkuk coto dan es pisang ijo di La Capilla

Seporsi Coto Makassar dengan kuah coklat yang gurih. Biar kenyang, bisa minta dipotongkan ketupat.
Seporsi Coto Makassar dengan kuah coklat yang gurih. via 4.bp.blogspot.com
Mendadak rindu sama kuliner Makassar yang gurih dan manis? Aduh, enaknya ke mana, ya? Cobalah singgahi Warung La Capilla di Jalan Krasak No 5 Kotabaru. Rasa-rasa gurih dan manis yang kamu idamkan bisa diredam dengan Cotos dan Es Pisang Ijo kh Makassar.
Warung sederhana yang terletak di depan Asrama Mahasiswa Sulawesi Selatan ini memang tak pernah sepi pembeli. Banyak mahasiswa yang datang ke sana karena menu-menunya yang tergolong murah. Selain Coto Makassar dan Es Pisang Ijo, ada pula menu-menu lainnya seperti pisang barongko dan jajanan pelengkap yang tersaji di meja.

4. Anak rantau asal Lombok nggak perlu bingung mau makan dimana. Meluncur saja ke Ayam Taliwang Pak Maris, segera!

Ayam Taliwang bakar dengan beberuk dan sambalnya.
Ayam Taliwang bakar dengan beberuk dan sambalnya. via ekspedisimagz.com
Warung Ayam Taliwang Pak Maris kini punya dua lokasi. Yang pertama lokasinya di samping timur Rumah Sakit Bethesda, sedangkan lokasi kedua ada di depan PLN Jalan Kaliurang. Meski buka cabang, keduanya sama-sama enak dan mempertahankan rasa khas Lombok yang kentara.
Menu yang tersedia di Warung Ayam Taliwang Pak Maris ini beragam. Mulai dari ayam bakar atau goreng, plecing kangkung, beberuk terong, pelalah, hingga tahu dan tempe. Semua menu dibumbui dengan racikan yang senada sambal. Dijamin deh sensasi makan di tempat ini akan mengobati rasa rindumu pada tanah kelahiran.

5. Ketika ongkos pulang ke Aceh terlampau mahal, redam rasa kangenmu dengan menyantap mie dan nasi goreng khas Aceh di Warung Makan Chie Rasa

Nasi goreng dan mie Aceh Chie Rasa yang nikmat di lidah dan kantong.
Nasi goreng dan mie Aceh Chie Rasa yang nikmat di lidah dan kantong. via 3.bp.blogspot.com
Siapa sangka ada yang menyajikan kuliner Aceh dalam bentuk warung tenda? Nah untuk yang baru tahu, letaknya ada di sebelah barat Asrama Retnaningsih. Namanya, Warung Makan Chie Rasa. Warung yang satu ini punya spesialisasi mie dan nasi goreng Aceh. Soal rasa? Deretan pelanggan yang mengantre saban malam adalah bukti kelezatan warung ini.
Untuk mie, ada varian mie goreng, mie tumis, dan mie rebus. Harganya mulai Rp 11.000,00,  dan tentunya cukup ekonomis jika dibandingkan dengan ongkos pulang dari Jogja ke Aceh. Mie rebus di warung ini memang jadi andalan. Kuahnya yang pedas dengan campuran santan kental sudah pasti membuatmu ketagihan!

6. Berburu Masakan Padang di Jogja
Menu masakan padang via wisata.kompasiana.com
    
Sebagai orang Sumatra tentunya tidak asing dengan makanan, makanan Padang. Untungnya di Jogja mencari makanan Padang bukan hal yang sulit. Rumah Makan Padang menjamur mungkin malah nyaris menyaingi jumlah penjual makanan asli Jogja. Cita rasa makananya yang khas menjadikannya sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. Sudah budaya orang padang suka merantau dan berdagang jadi gak heran jika banyak berdiri Rumah Makan Padang dimana-mana.
Eh iya,Sensei di tempat les bahasa Jepang pernah ngomong , temanya bilang di padang gak ada Rumah Makan Padang” Kok bisa begitu?”. Hehehe, di daerah Padang yah gak adalah orang bilang rumah makan Padang, nama rumah makan Padang di pakai kalau udah berada di luar daerah Padang menandakan daerah asalnya (Ciri Khas githu,,). Sebagai tambahan kalau di daerah padang nasi yang kita beli dari rumah makan namanya bukan Nasi Padang tapi “Nasi bungkuih/remes” karena banyak campuran sayur,gulai,dan lauk di nasinya pokoknya campur2lah (gak bisa mendeskripsikanya secara detail).
Tapi,,tidak semua rumah makan padang di jogja masakanya ‘Pas’ rasanya. Maksutnya ‘Pas’ sama rasanya dengan masakan yang ada didaerah Padang. Terkadang penjualnya asal masak atau masakanya di kombinasikan dengan masakan Jawa “jadi pedas manis,hehe”. Kalu orang Padang asli bisa menilai mana makan yang rasanya benar-benar masakan padang,wkwkwkw. Karena gak semua makanan yang di jual dirumah makan Padang sesuai keinginan, aku sendiri sering berpindah-pindah membeli nasi Padang dari satu rumah makan ke rumah makan yang lain kalau rasanya tidak cocok tau ada rumah makan lain yang masakanya lebih enak. Aku tergolong pelanggan yang setia tapi sampai kita temukan rumah makan padang yang rasanya paling mirip dengan masakan aslinya.
Selain Nasi Padang makanan padang lain yang menjadi menu makan andalan kita disini Lontong sayur, Sate, dan Sop  Padang. Makanan ini lumayan susah dicari. Lontong sayur asli padang ntu lontong dengan gulai nangka. Ada lontong sayur dari daerah lain yang mirip dengan lontong sayur tapi rasa yang membedakanya. Sate padang memang terkenal,menguggah selera makan,,euy. Tapi di Jogja yang sering ketemu sate padang yang daging sapi. Secara aku yang gak terlalu suka daging sapi jadi gak suka sate padang dari daging sapi. Setahu ku yang sering di jual di Padang sate Ayam jadi dari dulu terbiasa makan sate ayam.
Di Jogja juga ada sop Padang. Yang membedain sop asli Padang dengan sop-sop yang lain, Sop asli padang banyak rempah-rempah dan bumbu-bumbunya sehingga rasanya menjadi khas. Waktu awal-awal di Jogja aku gak pernah makan  Lontong sayur, Sate, Sop Padang dan belum tau tempatnya. Kira-kira satu tahun yang lalu ketemu tempat yang menewarkan makanan-makanan itu rupanya gak jauh dari tempat tinggal ku,Mantappp daah. Penjual lontong sayur bukanya setiap pagi , kalau lagi weekend atau libur kuliah yang jadi sarapan paforit ku lontong sayur ini. Harganya gak terlalu mahal Rp. 4500,-/porsi udah ditambah telur rebus. Sementara warung Sop dan Sate Padang bukanya dari sore sampai malam hari, kalau lagi kangen makan sate or sop padang nunggu sore hari aja langsung ke situ dech, 

7. Pengen masakan Bali tapi nggak bisa masak sendiri? Ada Warung Makan Khas Bali “Putra” yang bisa kamu sambangi!

Nasi Jinggo yang enak buat sarapan.
Nasi Jinggo yang enak buat sarapan. via dolanyog.com
Kalau kamu pikir di sekitar Keraton Jogja hanya menjual gudeg saja, mungkin kamu belum pernah menyantap sajian khas Bali di Warung Makan Khas Bali Putra. Untuk yang gak sabar mencoba sate lilit, langsung cus saja ke Jalan Namburan Kidul No 10 Yogyakarta. Tepatnya di timur Alun-Alun Kidul. Di sana, kamu pun akan menemui seporsi nasi jinggo khas kampung halamanmu dengan citarasa yang luar biasa.
Nasi Jinggo berisi oseng kacang, serundeng, sambal ayam atau pelalah, dan bakmi. Ibarat makan soto harus dengan gorengan, nasi jinggo pun lebih mantap jika disantap dengan sate lilit. Sate lilit yang terbuat dari daging ayam dan campuran parutan kelapa punya citarasa yang sedikit pedas gurih. Harga makanan di sini berkisar dari Rp 2.000,00 rupiah untuk sate lilit, hingga Rp 120.000,00 untuk ayam betutu utuh.
Berkuliner di lokasi-lokasi di atas memang tidak hanya memuaskan perutmu. Rasa rindu pada kampung halaman pun dapat segera terobati. Nah, kamu punya informasi lain tentang kuliner kampung halamanmu di Jogja? Jangan ragu berbagi di kolom komentar, ya!

No comments:

Post a Comment