Sponsor

Sunday, 3 November 2013

KEJUARAN OLAHRAGA (OLIMPIADE)


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Sejarah dapat mengajarkan setiap orang untuk memahami masa lalu dan menghubungkannya dengan masa kini dan masa depan. Melalui pemahaman tentang masa lalu, seseorang bisa memahami konteks kekinian yang meramalkan peristiwa yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang. Hidup seseorang akan lebih siap dan sempurna, jika orang tersebut memahami peristiwa masa lalu, sebab dari peristiwa tersebut seseorang dapat mempelajari banyak hal yang akan membentuk kehidupannya pada masa kini dan masa yang akan datang. Dengan kata lain, sejarah memiliki peran penting dalam membantu memecahkan masalah-masalah urgen yang sedang dan akan dihadapi. Demikian pula dengan pemahaman terhadap sejarah olahraga dalam kaitannya dengan olahraga sebagai sebuah fenomena global yang terkait dengan semua aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, agama, sosial, pendidikan, dan kebudayaan memainkan peranan penting dalam memecahkan masalah-masalah hidup dan kehidupan.
Perkembangan olahraga di Indonesia dalam persfektif sejarah akan memberikan pelajaran penting bagaimana sejerah perkembangan olahraga Indonesia, sejak zaman raja-raja sebelum penjajahan sampai sekarang akan dapat memberikan pemahaman tentang ragam fenomena keolahragaan dalam konteks kekinian dan perkembangan olahraga untuk konteks masa depan.
B.    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian kejuaraan, olahraga dan kejuaraan olahraga?
2.      Bagaimana sejarah Olimpiade ?
3.      Siapa pelopor Olimpiade Modern ?
4.      Bagaimana bentuk Olimpiade di masa kini ?
5.      Siapa saja yang meraih medali terbanyak dalam Olimpiade.?
6.      Bagaimana partisipasi Indonesia dalam Olimpiade?

C.      Tujuan
1.      Mengetahui pengertian kejuaraan, olahraga, dam kejuaraan olahraga.
2.      Memahami sejarah Olimpiade.
3.      Untuk mengetahui pelopor Olimpiade.
4.      Untuk mengetahui perkembangan Olimpiade di masa kini.
5.      Untuk mengetahui siapa saja yang meraih medali terbanyak dalam Olimpiade.
6.      Untuk mengetahui sejauh mana partisipasi Indonesia dalam Olimpiade.
D.    Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:
1.      Bagi Mahasiswa
Dapat mengetahui pengetahuan tentang Olimpiade dan bagaimana perkembangannya hingga saat ini.
2.      Bagi Dosen Pengampu Mata Kuliah
Diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan penulis, mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan Olimpiade  dan manfaat yang akan ditimbulkan.


BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A.    Pengertian kejuaraan, olahraga dan kejuaraan olahraga
1.      Pengertian kejuaraan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia
Kejuaraan adalah pertandingan (perlombaan) untuk memperebutkan gelar juara. Contoh : sepakbola, bola basket, bolavoli dll)
Kejuaraan adalah kegiatan mengadu kecepatan (keterampilan, ketangkasan, kepandaian) dalam bidang olahraga yang menghadapkan dua pemain atau beregu untuk bertanding memperebutkan gelar juara atau pun menjadi unggulan demi memperoleh medali.
2.      Pengertian olahraga
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Pengertian Olahraga (Menpora Maladi) Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya. Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di AmerikaSerikat) UNESCO mendefinisikan olahraga sebagai “setiap aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri.
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; (a) Terpisah dari rutinitas, (b) Bebas, (c) Tidak produktif, (d) Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.
3.      Pengertian Kejuaraan Olahraga
Kejuaraan olahraga adalah kegiatan mengadu kecepatan (keterampilan, ketangkasan, kepandaian) dalam bidang olahraga yang menghadapkan dua pemain atau beregu untuk bertanding memperebutkan gelar juara atau pun menjadi unggulan demi memperoleh medali.
Jadi untuk lebih lengkapnya tentang kejuaraan olahraga maka kita akan membahas olimpiade, karna olimpiade adalah salah satu bentuk kejuaraan olahraga yang membahas hampir seluruh cabang olahraga.
B.                 Sejarah Olimpiade
Sejak ribuan tahun lalu bangsa Yunani sudah mengenal olahraga dalam arti yang paling sederhana. Mereka melakukannya untuk kepentingan pasukan perang atau kemiliteran. Dengan berolahraga diharapkan para prajurit akan tangkas dan sigap dalam bertempur. Olimpiade yang paling awal konon sudah diselenggarakan bangsa Yunani kuno pada tahun 776 Sebelum Masehi. Kegiatan itu diikuti seluruh bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk menghormati dewa tertinggi mereka, Zeus. Zeus bermukim di Gunung Olimpus yang kemudian dipakai sebagai nama Olimpiade hingga sekarang. Olimpiade kuno juga diselenggarakan setiap empat tahun, para olahragawan terbaik dari seluruh Yunani berdatangan ke arena di sekitar Gunung Olimpus. Mereka bertanding secara perorangan, bukan atas nama tim. Para atlet yang akan bertanding terlebih dulu berlatih keras selama sepuluh bulan di daerah masing-masing. Dulu, di Yunani sering terjadi perang saudara, namun ketika pesta olahraga berlangsung, pihak yang bertikai melakukan gencatan senjata. Siapa yang melanggar konsensus akan dikenakan denda. Bangsa Sparta pernah diharuskan membayar denda karena melanggar gencatan senjata selama Perang Peloponnesus. Menjelang pertandingan, panitia pelaksana menyembelih babi kurban.
Saat ini di wilayah Olympia, Yunani terdapat sekelompok bangunan kecil dan gelanggang di alam terbuka. Sisa-sisa puing gelanggang latihan itu merupakan peninggalan arkeologis yang dilestarikan pemerintah Yunani. Pada pesta Olimpiade kerap terjadi perjanjian perdamaian atau persekutuan antar bangsa. Juga timbul berbagai kegiatan transaksi. Barang-barang yang dijajakan antara lain anggur, makanan, jimat, dan benda-benda ibadah. Olimpiade kuno mempertandingkan cabang-cabang atletik seperti lari, loncat, dan lempar. Ada juga pacuan kuda dan pacuan kereta. Karena aturannya belum baku, para penonton sering terkena lemparan batu atau ditabrak kereta kuda para peserta.
Di Olympia juga masih dijumpai batu-batu yang merupakan pijakan olahraga lari. Pijakan batu itu disusun sedemikian rupa agar para pelari bisa mendapat ruang gerak ke kiri dan ke kanan. Pada saat start para pelari harus menempatkan telapak kaki pada batu-batu pijakan itu. Ada pula panel-panel tentang lomba lari khusus membawa perisai. Lomba ini banyak disukai penonton karena dianggap lucu. Pembukaan Olimpiade selalu diwarnai lomba kereta dengan empat kuda. Sekitar 40 kereta dijajarkan dalam kandang di gerbang keluar. Jarak yang ditempuh hampir 14 km, yakni 12 kali pulang pergi antara dua tiang batu yang ditancapkan di tanah. Berbeda dengan Olimpiade modern, dulu mahkota kemenangan tidak diberikan kepada sais atau joki, melainkan kepada pemilik kereta dan kuda yang umumnya orang-orang kaya. Orang kaya yang haus kehormatan biasanya mengirim paling sedikit tujuh kereta kuda untuk mengikuti perlombaan.
Berbagai pertandingan dalam Olimpiade kuno boleh dikatakan serba keras. Para pelari berpacu secepat-cepatnya tanpa memakai alas kaki. Para penunggang kuda berlomba habis-habisan tanpa pelana atau sanggurdi. Para peloncat membawa pemberat yang diayun-ayunkan untuk menambah dorongan maju. Olahraga yang terkeras adalah pankration, yakni perpaduan antara gulat dan tinju gaya tradisional. Para atlet boleh menyepak atau mencekik lawan, yang tidak diperbolehkan adalah memijit mata, menggigit, dan mematahkan jari. Fairplay benar-benar diperhatikan para atlet. Beberaba artefak purba memperlihatkan adegan tinju antara dua atlet. Pemenang adu tinju adalah pihak yang dapat memukul kepala lawan. Pihak yang kalah harus mengacungkan jari tanda mengaku kalah.
Olimpiade kuno hanya boleh ditonton dan diikuti oleh para pria. Sebab para atlet harus bertanding dengan tubuh telanjang, kecuali untuk kesempatan khusus, seperti lomba kereta kuda. Mereka berbusana beraneka ragam untuk menunjukkan status sosial si pemilik kereta dan kuda. Bagi orang Yunani telanjang merupakan cara paling sesuai untuk berolahraga. Mereka bangga kalau memiliki tubuh yang atletis. Pemenang pertandingan mendapatkan mahkota dedaunan, seperti daun zaitun liar sebagai pengganti medali. Kadang-kadang sang juara diarak masuk kota melalui sebuah lubang yang dibuat khusus pada tembok kota. Mereka dielu-elukan di jalan kota dan disambut pembacaan puisi. Penghargaan lain kepada olahragawan berprestasi berupa pembebasan dari pajak dan mendapat makanan gratis. Beberapa kota juga memberikan bonus uang dalam jumlah besar. Bahkan di kota kediaman pemenang didirikan patung mereka. Banyak patung batu dan perunggu masih tersisa sampai kini dan itulah hadiah paling abadi milik sang juara. Salah satu bagian cabang atletik yang masih tetap dikenal hingga kini adalah maraton, yakni perlombaan lari sejauh kira-kira 42 km.
Olimpiade mencapai puncaknya di abad ke-6 dan ke-5 SM, tetapi kemudian secara bertahap mengalami penurunan seiring jatuhnya Yunani ke tangan Romawi. Tidak ada konsensus yang menyatakan secara resmi mengenai berakhirnya Olimpiade, namun teori yang paling umum dipegang saat ini adalah pada tahun 393 M, saat Kaisar Romawi, Theodosius menyatakan bahwa semua budaya praktek-praktek kuno Yunani harus dihilangkan. Kemudian, pada tahun 426 M, Theodosius II memerintahkan penghancuran semua kuil Yunani. Setelah itu, Olimpiade tidak diadakan lagi sampai akhir abad ke-19.

B.       Pelopor Olimpiade
             
Dr. William Penny Brookes.
Ajang olahraga pertama yang pelaksanaannya serupa dengan Olimpiade kuno adalah L'Olympiade de la République, sebuah festival olahraga nasional yang diadakan pada tahun 1796 sampai 1798 selama masa Revolusi Perancis.  Dalam pelaksanaannya, ajang ini mengadopsi beberapa peraturan-peraturan yang berlaku dalam Olimpiade kuno. Ajang ini juga menandai diterapkannya sistem metrik ke dalam cabang-cabang olahraga.
Pada tahun 1850 sebuah Kelas Olimpiade didirikan oleh Dr. William Penny Brookes di Much Wenlock, Shropshire, Inggris. Selanjutnya, pada tahun 1859, Dr. Brookes mengganti nama Kelas Olimpiade menjadi Olimpiade Wenlock. Ajang tersebut tetap diadakan hingga hari ini.  Tanggal 15 November 1860, Dr. Brookes membentuk Perkumpulan Olimpiade Wenlock.
Antara tahun 1862 dan 1867, di Liverpool diadakan ajang Grand Olympic Festival. Ajang ini dicetuskan oleh John Hulley dan Charles Melly dan merupakan ajang olahraga pertama yang bersifat internasional, meskipun atlet-atlet yang berpartisipasi kebanyakan merupakan "atlet amatir". Penyelenggaraan Olimpiade modern pertama di Athena pada tahun 1896 hampir identik dengan Olimpiade Liverpool. Pada tahun 1865, Hulley, Dr. Brookes dan EG Ravenstein mendirikan Asosiasi Olimpiade Nasional di Liverpool, yang merupakan cikal bakal terbentuknya Asosiasi Olimpiade Britania Raya. Selanjutnya, pada tahun 1866, sebuah ajang bernama Olimpiade Nasional Britania Raya diselenggarakan di London untuk pertama kalinya.
C.     Olimpiade Masa Kini
             Dengan 241 atlet yang mewakili 14 negara pada tahun 1896, peserta Olimpiade terus tumbuh sepanjang tahun. Pada Olimpiade London 2012, terhitung sebanyak lebih dari 10.500 atlet dari 204 negara turut berkompetisi dalam Olimpiade. Para atlet di dukung oleh infrastruktur yang lengkap dan memadai, fasilitas transportasi yang nyaman dan aman, serta banyak lagi keistimewaan yang di berikan kepada atlet peserta olimpiade. Pada olimpioade London Selama Olimpiade berlangsung, para atlet dan ofisial mereka tinggal di sebuah lokasi yang dinamakan "desa Olimpiade". Desa ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah lokasi mandiri bagi semua peserta Olimpiade. Lokasi tersebut juga dilengkapi dengan kafetaria, klinik kesehatan dan tempat ibadah.
D.  Peraih Medali Terbanyak dalam Olimpiade
Atlet atau tim yang berhasil menempati posisi pertama, kedua dan ketiga dalam Olimpiade masing-masing dianugerahi sebuah medali. Pemenang pertama dianugerahi medali emas, yang betul-betul terbuat dari emas murni sampai Olimpiade Stockholm 1912, setelah itu terbuat dari perak berlapis emas sampai sekarang.
Setiap medali emas harus mengandung setidaknya enam gram emas murni. Runner-up atau juara kedua dianugerahi medali perak dan juara ketiga mendapatkan medali perunggu. Dalam cabang olahraga yang memakai sistem gugur (terutama tinju), tempat ketiga biasanya tidak ditentukan dan kedua semifinalis akan mendapatkan medali perunggu.
Dalam Olimpiade Athena 1896, hanya medali perak dan perunggu yang diberikan. Format tiga medali ini baru diperkenalkan dalam Olimpiade St. Louis 1904. Sejak Olimpiade London 1948, urutan keempat, kelima, dan keenam diberi sertifikat, yang selanjutnya dikenal sebagai diploma kemenangan. Kemudian, dalam Olimpiade Los Angeles 1984, urutan ketujuh dan kedelapan juga diberi diploma kemenangan. Dalam Olimpiade Athena 2004, penerima medali emas, perak dan perunggu juga dikalungkan bunga zaitun.
Berikut ini merupakan atlet-atlet peraih medali terbanyak berdasarkan perolehan medali emas sepanjang sejarah penyelenggaraan Olimpiade:
Atlet
Cabang olahraga
Periode
Description: Medali emas
Description: Medali perak
Description: Medali perunggu
Total
2004–2012
18
2
2
22
1956–1964
9
5
4
18
1920–1928
9
3
12
1968–1972
9
1
1
11
1984–1996
9
1
10
1992–1998
8
4
12
1980–2004
8
4
12
1968–1976
8
3
1
12
1992–2004
8
3
1
12
1984–1992
8
2
1
11
Sumber: Situs resmi Olimpiade

Daftar Negara Peraih Medali Terbanyak Olimpiade
Peringkat
Negara
Jumlah Olimpiade
yang diikuti
Description: Medali emas
Description: Medali perak
Description: Medali perunggu
Total
1
47
1061
852
739
2652
2
18
473
376
355
1204
3
48
245
275
282
802
4
25
244
254
265
763
5
47
236
198
222
656
6
48
229
250
286
765
7
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fa/Flag_of_the_People%27s_Republic_of_China.svg/22px-Flag_of_the_People%27s_Republic_of_China.svg.png RRC
18
210
162
145
517
8
11
192
165
162
519
9
47
191
197
224
612
10
10
168
151
171
490
...






59
14
6
10
11
27

D.         Partisipasi Indonesia dalam Olimpiade

     
Kontingen Olimpiade Indonesia dalam Olimpiade Melbourne 1956.
Indonesia pertama kali berpartisipasi dalam Olimpiade Helsinki 1952 di Finlandia. Setelah itu Indonesia sempat dua kali tidak ikut Olimpiade yaitu pada Olimpiade Tokyo 1964 dan Olimpiade Moskwa 1980 karena boikot sehubungan dengan perang Soviet-Afganistan. Sejak awal keikutsertaannya, tercatat Indonesia sudah mengumpulkan total 27 medali, dengan rincian: 6 medali emas, 10 medali perak dan 11 medali perunggu.

Berikut pencapaian Indonesia selama mengikuti Olimpiade ;

a.       Olimpiade Seoul 1988: Atlet Indonesia meraih medali untuk pertama kalinya, yaitu ketika Nurfitriyana SaimanKusuma Wardhani, dan Lilies Handayani meraih medali perak dalam cabang panahan beregu putri.
b.      Olimpiade Barcelona 1992: Medali emas pertama Indonesia diraih oleh Susi Susanti (bulu tangkis tunggal putri) dan Alan Budikusuma (bulu tangkis tunggal putra). Sedangkan medali perak diraih oleh Ardi B. Wiranata (bulu tangkis tunggal putra) dan Eddy Hartono-Rudy Gunawan (bulu tangkis ganda putra), disusul oleh Hermawan Susanto (bulu tangkis tunggal putra) yang meraih medali perunggu.[2]
c.       Olimpiade Atlanta 1996: Indonesia meraih 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu. Semua medali untuk kontingen Indonesia dipersembahkan oleh tim bulu tangkis, dengan rincian medali emas diraih oleh: Rexy Mainaky-Ricky Subagja (ganda putra), medali perak: Mia Audina (tunggal puteri); medali perunggu: Susi Susanti (tunggal putri) dan Denny Kantono-Antonius B. Ariantho(ganda putra).
d.      Olimpiade Sydney 2000: Indonesia meraih 1 emas, 3 perak dan 2 perunggu. Emas diraih oleh: Tony Gunawan-Chandra Wijaya (bulu tangkis ganda putra), medali perak diraih oleh: Hendrawan (bulu tangkis tunggal putra), Tri Kusharjanto-Minarti Timur (Bulu tangkis ganda campuran) dan Raema Lisa Rumbewas (angkat berat putri 48 kg). Sedangkan medali perunggu diraih oleh: Sri Indriyani (angkat berat putri 48 kg) dan Winarni (angkat berat putri 53 kg).
e.       Olimpiade Athena 2004: Indonesia meraih 1 emas dan 2 perunggu. Emas: Taufik Hidayat (bulu tangkis tunggal putra), perunggu: Soni Dwi Kuncoro (bulu tangkis tunggal putra) dan Flandy Limpele-Eng Hian (bulu tangkis ganda putra).
f.        Olimpiade Beijing 2008: Indonesia mendapatkan emas pertama melalui cabang bulu tangkis lewat pasangan ganda putra Markis Kido-Hendra Setiawan. Sedangkan medali perak diraih oleh Nova Widianto-Lilyana Natsir (bulu tangkis ganda campuran), sementara itu medali perunggu diraih oleh Maria Kristin Yulianti (bulu tangkis tunggal putri), Eko Yuli Irawan (angkat besi 288 kg) dan Triyatno (angkat besi 298 kg).
g.      Pada Olimpiade London 2012Indonesia mengirimkan 22 atlet, dengan rincian sembilan atlet berasal dari cabang bulu tangkis, kemudian diikuti oleh cabang angkat besi sebanyak enam atlet. Sementara cabang atletik meloloskan dua atlet. Sedangkan anggar, panahan, renang, judo dan menembak masing-masing meloloskan satu atlet. Jumlah atlet kali ini lebih sedikit dibandingkontingen yang dikirim pada Olimpiade Beijing 2008. Di mana pada saat itu, Indonesia mengirimkan 24 orang atlet. Dalam ajang ini, Indonesia berhasil meraih satu medali perak dan satu medali perunggu, di mana keduanya dipersembahkan oleh atlet dari cabang angkat besi (Triyatno; perak dan Eko Yuli Irawan; perunggu).

BAB III
A.    Kesimpulan
1    Olimpiade yang paling awal konon sudah diselenggarakan bangsa Yunani kuno pada tahun 776 Sebelum Masehi.
2.    Ajang olahraga pertama yang pelaksanaannya serupa dengan Olimpiade kuno adalah L'Olympiade de la République, sebuah festival olahraga nasional yang diadakan pada tahun 1796 sampai 1798 selama masa Revolusi Perancis
3.  Tercatat Indonesia sudah mengumpulkan total 27 medali, dengan rincian: 6   medali emas, 10 medali perak dan 11 medali perunggu.

B.    Saran
1.     Bagi dosen pengampu mata kuliah dasar-dasar ilmu keolahragaan dapat membantu dalam proses belajar mengajar di kelas dengan menerangkan dan menjelaskan materi kejuaraan olahraga.
2.     Bagi mahasiswa ilmu keolahragaan angkatan 2013 diharapkan makalah ini dapat memberikan pengetahuan terutama tentang kejuaraan olahraga.

DAFTAR PUSTAKA

2 comments: