BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
peran olahraga dalam kehidupan
manusia sangatlah penting, baik dalam pertumbuhan fisik maupun dalam
perkembangan mental/ruhaninya.
Kebutuhan akan olahraga bagi manusia menjadi sebuah keniscayaan, karena sejak
manusia lahir bahkan masih dalam kandungan ibunya olahraga berkontribusi besar.
Begitu pula pada saat anak-anak, remaja dewasa ataupun pada saat lansia,
olahraga bak sebuah bengkel service dalam memelihara kendaraan seseorang.
Sebagaimana
manfaatnya, kehadirannya olahraga beriringan dengan hadirnya kehidupan manusia
ini. Tentu saja keberlakuannya juga sampai pada akhir kehidupan dunia ini.
Artinya bahwa olahraga tidak mengenal usia, zaman, pradaban, negara, strata
kehidupan, formal ataupun nonformal. Keseluruhanya berjalan alami. Hal senada diungkapkan oleh Johan
Huizinga dalam bukunya bahwa
keberlakuan olahraga tidak hanya terjadi kepada masyarakat modern, tetapi
bahkan terjadi kepada masyarakat yang bisa dikatakan kuno dan primitif. Sangat banyak pandagan yang memperlihatkan
kebaikan dalam berolahraga, tidak terlepas dari itu agama juga mempunyai
pandangan tersendiri terhadap olahraga.
Islam menegaskan
pentingnya olahraga untuk menciptakan generasi Rabbani yang kuat dan sehat.
Oleh karenanya, Islam mengajarkan setiap muslim untuk mengajarkan anak-anaknya
bagaimana cara memanah, berenang, dan berkuda, dll jenis olah raga yang
mbermanfaat untuk kesehatan individu.
Agama kristen memandang
olahraga ” 2 Timotius 4:7: “Aku
telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” Jadi jelaslah bahwa tidak ada salahnya orang Kristen berolahraga. Bahkan
Alkitab jelas sekali mengatakan bahwa kita perlu memelihara tubuh kita dengan
baik (1 Korintus 6:19-20). Efesus 5:29 memberitahu kita, “Sebab tidak pernah
orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya. Tidak hanya 2 agama yg
diatas menyetujui bahwa olahraga itu sangat baik tetapi semua agama yang ada
menyakini bahwa olahraga itu baik untuk tubuh manusia.jadi masih banyak lagi
permasalahan dan penjelasan yang akan muncul dalam pandangan agama terhadap
olahraga.
B.
Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, makalah ini hanya membahas olahraga
dalam perspektif agama.
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang dikemukakan di atas, pokok
pembahasan dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa itu
olahraga ?
2. Apa manfaat
olahraga dalam perspektif agama ?
3. Adakah pro dan
kontra olahraga dalam agama?
4. Adakah keterpaduan olahraga dan agama ?
D.
Tujuan Pembuatan Makalah
Mengacu pada rumusan masalah di atas,
maka tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui pengertian olahraga.
2.
Untuk mengetahui manfaat olahraga dalam
perspektif agama.
3.
Untuk mengetahui pro dan kontra olahraga
dalam perspektif agama .
4.
Untuk mengetahui keterpaduan olahraga
dan agama.
|
E.
Manfaat Pembuatan Makalah
Adapun manfaat dari pembuatan makalah
ini, yaitu sebagai berikut.
1. Bagi pembaca, makalah ini dapat menambah wawasan serta
meningkatkan pemahaman tentang olahraga dalam persfektif agama.
2.
Bagi
penulis, kekurangsempurnaan dari makalah ini, diharapkan mendapatkan saran dan
kritikan yang sifatnya membangun atau penyamaan persepsi untuk pembenahan
makalah tentang olahraga dalam persfektif agama.
3.
Makalah
ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi dalam bidang ilmu keolahragaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian olahraga
Olahraga adalah proses
sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong
mengembangkan, dan membina potensi-potesni jasmani dan rohaniah seorang sebagai
perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan /
pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi,
kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia indonesia
seutuhnya berkualitas berdasarkan pancasila.
Adapun Beberapa Pendapat atau Para Pakar yang
mendefinisikan tentang Olahraga :
Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerakan badan yang dilakukan oleh
satu orang atau lebih yang atau dapat dikenal regu atau rombongan.
Sedangkan dalam kamus Webster’s
New Collegiate Dictonary (1980) adalah ikut serta dalam aktivitas tubuh untuk
memperoleh kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga
pertandingan (athletic
games di USA).
Adapun Menuerut UNESCO mengartikan bahwa
olahraga sebagai “setiap aktivitas tubuh berupa permainan yang berisikan
perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri kita sendiri”.
Menurut Menpora Maladi (1964-1966) Olahraga mencakup
segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan
cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, cultural dan
sebagainya.
|
B.
Manfaat olahraga dalam agama
Tidak seorang pun ahli
medis baik muslim maupun non muslim yang meragukan manfaat olah raga bagi
kesehatan manusia. Dalam buku yang berjudul ''Pemeliharaan Kesehatan dalam
Islam'' oleh Dr Mahmud Ahmad Najib (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas
Ain-Syams Mesir), ditegaskan bahwa olah raga sangat berguna bagi kesehatan
manusia jika dia mau sehat. Olahraga
merupakan kebutuhan hidup manusia, sebab apabila seseorang melakukan olahraga
dengan teratur akan membawa pengaruh yang baik terhadap perkembangan jasmaninya.
Selain dari berguna
bagi pertumbuhan kepada perkembangan jasmani manusia, juga memberi pengaruh
kepada perkembangan rohaninya, pengaruh tersebut dapat memberikan efesiensi
kerja terhadap alat-alat tubuh, sehingga peredaran darah, pernafasan dan pencernaan
menjadi teratur.
Beberapa anggota
Majelis Ulama Indonesia mempunyai pandangan yang sama tentang hukum olahraga
menurut ajaran Islam, bahwa hukum olahraga adalah SUNNAH atau dianjurkan
melakukannya menurut ajaran Islam selama pelaksanaannya menurut ajaran Islam.
C.
Pro Dan Kontra Olahraga Dalam Agama
|
Mencermati
penjelasan di atas, tentunya olahraga sangat fleksibel dengan kehidupan ini,
apa lagi jika di kaitkan dengan kehidupan keagamaan. Tetu saja sangat tidak
mungkin olahraga bertentangan baik dalam kemanfaatanya maupun nilai-nilai yang
terkandung dalam olahraga. Kontroversi yang terjadi, bukanlah persoalan nilai
dan manfaatnya secara prinsip, melainkan pada media yang dipakai oleh para
pelaku olahraga seperti; berbusana, tujuan individu dalam melakukan olahraga
itu sendiri. Sebagian contoh dikalangan masyarakat muslim masih menyisakan
persoalan olahraga yang dalam kaidah agama dipandang menyimpang dari ajaran
Islam. Nampaknya kita semua sepakat bahwa persoalan ini sebenarnya bukan pada
prinsip dan nilai olahraga itu sendiri, melainkan kepada pemaikan busana bagi
individunya. Kuatnya persoalan ini, di picu oleh adanya regulasi dalam olahraga
kompetitif yang mengharuskan berbusana yang bertentangan dengan prinsip-prinsip
agama terutama Islam, karena di agama selain islam hal ini bukan menjadi
persoalan serius.
Sepertihalnya seorang pemain sepakbola muslim yang bernama mesut ozil dari arsenal
tetap melakukan ibadah puasa saat latihan. Selain itu salah satu kolam renang
di inggris sudah memerapkan aturan seorang perempuan harus mengunakan pakaian
tertutup lengkap dengan tutupan kepala hal ini dilakukan agar mengurangi
tingkat kejahatan seprti pelecehan dikolamrenang.
Sebagai
makhluk yang beragama tentu kita juga menghormati dan menghargai sikap dan
aturan yang diterapkan oleh suatu agama, apa lagi setiap agama memberikan
keleluasaan bagi setiap individu untuk memilih agamanya. Dan sikap ini
dilindungi oleh Undang-Undang kenegaran manapun.
D. Keterpaduan Olahraga Dan Agama
|
Sebaliknya ada aktivitas ibadah ritual yang dilakukan umat Islam contohnya yang mengandung unsur-unsur aktivitas olahraga. Seperti aktivitas shalat wajib yang lima waktu, maupun shalat sunat yang jumlahnya lebih banyak. Kemudian aktivitas ibadah haji, sebagian rukunnya ada aktivitas olahraganya seperti Sa’i yaitu lari-lari kecil mengelilingi Ka’bah, Tawaf yaitu lari-lari antara bukit Sofwa dan Marwah, melempar batu kecil ke Jumrotul Akobah. Kesimpulannya tidak ada pertentangan antara olahraga dan agama malah sebaliknya saling mengisi dan
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana
untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak
(meningkatkan kualitas hidup). Pakar agama sekalipun tidak meragukan lagi
manfaat yang muncul apabila manusia melakukan gerak atau olahrga, olahraga
sangat baik untuk kesehatan dan semua ajaran agama mengakui hal itu. Walaupun
banyak pro dan kontra mengenai olhraga dalam agama apalagi agama islam akan
tetapi asalkan menurutu kaidah yang ada islam juga mentolirir itu. Tidak
ada pertentangan antara olahraga dan agama malah sebaliknya saling mengisi dan mendukung pada masing-masing aktivitas yang berbeda.
|
B.
Saran
Sehubungan dengan kesimpulan di atas, adapun saran yang dianjurkan yaitu
sebagai akademisi harus dapat mengaplikasikan dasar-dasar ilmu keolahragaan
dengan sebaik-baiknya. Melalui makalah ini,
diharapkan pembaca dapat menambah wawasan tentang olahraga
dalam persfektif agama.
|
||
|
DAFTAR
PUSTAKA
Komisi disiplin
ilmu keolahragaan (KDI-keolahragan, (2000) ilmu
keolahragaan dan rencana pengembangannya. Jakarta : depertemen pendidikan
nasional.
muslim-menjawab.com/2009/08/21/kolam-renang-di-inggris-menerapkan-aturan-berpakaian-muslim
https://www.google.com/#q=islam+dalam+olahraga
No comments:
Post a Comment